HAL-HAL KEBODOHAN YANG MENYEBABKAN PENDAKI MATI DI GUNUNG
Salam Lestari!
Berjumpa lagi dengan saya si mimin yang tukang ngepost hal tentang gunung, bisa dibilang kuncen informasi gunung sih he he he. Kali ini saya akan berbagi sebuah informasi yang cukup menarik yang saya dapat dari berbagai sumber. Informasi ini tentang kesalahan para pendaki gunung seperti kelalaian ataupun melakukan hal-hal bodoh yang dapat menimbulkan mara bahaya bahkan menyebabkan kematian. Wuihhh postingannya agaknya horor ini mah, postingan ini saya beri judul "HAL-HAL KEBODOHAN YANG MENYEBABKAN PENDAKI MATI DI GUNUNG".
Sekarang ini naik gunung sudah menjadi tren di masyarakat, terutama anak-anak muda. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengabadikan momen indah dipuncak gunung dengan berfoto selfie. Sayangnya banyak orang mendaki tanpa persiapan dan kemampuan teknis yang cukup. Mereka yang bukan pendaki gunung melakukannya sekedar untuk hura-hura dan bersenang-senang. Kebanyakan dari para pendaki abal-abal ini tidak memiliki skills bahkan sering tidak paham aturan dan kode etik dalam mendaki gunung. Karena tak paham aturan, mereka seenaknya saja mencoret-coret batu dengan pilox, mengukir nama-nama mereka di pohon serta memenuhu gunung gunung dengan sampah.
Mendaki gunung termasuk dalam kategori olahraga berbahaya. Tapi banyak para pendaki pemula mengabaikan resiko dan bahayanya. Demi misi mereka memasang foto-foto di sosial media mereka mendaki gunung tanpa persiapan, asal-asalan dan seringkali sembrono.
Berikut ini kebodohan para pendaki pemula yang sering membuat mereka celaka dan meninggal di gunung.
1. Sok Jagoan
Sok Jagoan banyak dilakukan oleh para pendaki pemula ini, mungkin mereka ini adalah korban acara TV yang lagi ngetren akhir-akhir ini, mereka termotivasi dari acara TV yang bertemakan travelling atau jalan-jalan. Hal-hal yang sok jagoan dilakukan oleh pendaki ini semisal mencari jalur diluar jalur resmi dengan alasan mencari tantangan. Lebih parahnya lagi, seringkali mereka melakukannya tanpa kemampuan navigasi yang baik. Jangankan GPS dan peta topografi, sekedar kompas pun tak bawa.Membuka jalur baru juga berarti merusak konservasi. Menggangu kehidupan liar dan ekosistem.
2. Manajemen Logistik Yang Buruk
Salah satu masalah pendaki pemula adalah buruknya manajemen logistik. Dalam pikiran mereka, mendaki gunung identik dengan makan mie instan, Mereka tidak mengetahui kalau mendaki gunung itu membutuhkan banyak asupan kalori. Padahal mendaki gunung adalah kegiatan berat, dimana tubuh akan bekerja lebih banyak dari biasanya. Butuh kalori hingga 5000 kkal per hari, kebutuhan kalori yang besar ini didapat dari daging-dagingan berlemak, coklat,gula merah, karbohidrat seperti nasi,kentang dan ubi, tentunya bukan mie instan yang sulit dicerna tubuh dan menyerap air dalam tubuh.
Seringkali par pemula mendapat nasi yang ditanak tak matang sempurna. Maka kombinasi makanan mereka jadi nasi keras berlaukan mie instan yang dirasa tidak akan nikmat disantap sehingga nafsu makan pun berkurang. Padahal tubuh buth banyakmasukan untuk tenaga dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Dalam kondisi yang kelaparan, lemas dan letih sering terjadi kecelakaan, kurangnya konsentrasi pingsaan hingga berujung kematian.
3. Packing Barang Yang Buruk
Packing atau mengkemas barang ke dlam ransel/carier adalah seni yang harus dikuasi pendaki gunung. Seluruh barang bawaan harus masuk ke dalam ransel dengan rapi terkemas. Di gunung kita pasti akan menghadapi medan yang sulit, entah itu track yang terjal ataupun curam, karena medan sulit tak boleh ada barang yang tergantung di luar carier selain botol air minum. Tangan juga harus bebeas karena memegang trackpole atapun berpegangan akar-akar pohon pada saat jika dibutuhkan.
Banyak para pendaki pemula yang menenteng jaket ataupun sleeping bag dan panci digantung di carier, ransel carier mereka juga tidak dilapisi lagi dengan cover bag dan pakaian di dalam ransek tidak dilapisi plastik. Jika kondisi hujan semua pakaian, jaket dan sleeping bag pasti basah.
4. Iseng Yang Keterlaluan
Sangat disarankan untuk menjaga sikap saat sedang mendaki gunung. Jangan sampai kita melakukan hal-hal bodoh walaupun niatnya iseng yang bisa mengganggu pendaki lain.Hal-hal bodoh yang dimaksud antara lain mengubah petunjuk arah pendakian sehingga membuat pendaki lain berjalan ke arah yang salah. Ini bisa berakibat fatal!
Beberapa waktu lalu juga ada tindakan konyol dari pendaki yang mengubah arah alat yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas gunung Merapi sehingga alat yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas gunung tersebut menjadi tidak berfungsi. Pendaki sejati tidak akan melakukan hal-hal bodoh semacam ini
5. Si Paling Cepat
Lomba cepat siapa sampai puncak. Inilah ciri khas para pendaki pemula, apalagi yang masih berusia muda, mereka berpikiran ingin menjadi si nomer satu sampai dipuncak agar terlihat keren. Langkah kaki mereke tergesa-gesa tanpa kontrol, mereka tidak mau menjadi yang terbelakang karena tidak mau dianggap lemah.
Karena itu biasanya waktu tempuh ke puncak lebih singkat dan cepat. Pas pada waktu perjalanan turun dari puncak, mereka akan mendapati banyak masalah seperti kehabisan tenaga, cidera otot, terkilir,keseleo dan kecelakaan, bahkan kehilangan arah keluar dari jalur pendakian resmi yang bisa berakibat fatal.
Didalam regu pendakian, harus terdapat seorang sweeper yang berjalan paling belakang. Biasanya orang yang menjadi sweeper adalah orang yang paling kuat dan bisa diandalakan. Tugas sweeper itu sendiri menyapu atau menggiring seluruh anggota tim regu dan memastikan tidaka ada anggota lain yang tertinggal di belakang.
Namun dalam rombongan pendaki pemula tak ada yang mau menerima tugas ini. Jadi seorang sweeper dianggap hina, mereka berpikir menjadi paling pertama sampai puncak dan pertama turun jadi tujuan utama. Bahkan mereka pun pasti tidak mengerti dengan istilah sweeper.
Itulah beberapa hal bodoh yang dikakukan para pendaki yang berujung kematian. Semoga kita bukan termasuk dari para pendaki tersebut. Baiklah itu saja postingan yang saya tulis hari ini, smoga informasi diatas dapat menambah wawasan kita. Terimkasih yang sudah mampir di blog ini, sampai jumpa lagi dan salam lestari!
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain