Sunrise Gunung Tanggamus |
Perjalanan mendaki ini memang sudah terlewati lama, kira-kira bulan september tahun 2018 kemarin. Waktu itu saya berangkat berdua dengan teman saya bernama canggih yang berpawakan badan besar berkulit hitam seperti badak sumatra ha ha ha, berangkat nyantai pada siang hari biar di jalan bisa nyantai dan selow saat mendaki. Untuk yang si para cewek-cewek ini mereka pada nyusul di sore harinya sekitar jam 5, yah maklum lah harus nunggu beberapa temen yang pulang kerja, kalau saya mah hari sabtu selalu libur jadi ya nyantai banget.
Rencana buat nyunrise ke gunung tanggamus memang sudah direncanakan matang-matang dan janjian berangkat bareng di pagi hari cuma jadi wacana doang. Segela perlengkapan dan peralatan sudah dipersiapkan semua, mulai dari tenda,matras,sleeping bag,penerangan,jaket dan logistik sudah ter packing dengan rapi.
Saya waktu itu berangkat dari rumah sekitar jam 2, dan sampai di basecamp PETA pada waktu adzan magrhib, agak ngaret sih karena dijalan sering berhenti buat istirahat sejenak seperti mampir di warung bakso dan ngopi di rest area Pringsewu.
Rest Area Pringsewu tempat yang cocok untuk melepas perjalanan jauh sambil ngopi |
Pendakian pun dimulai setelah sholat magrhib, mendaki berdua cuma dimodali penerangan lampu flash handphone dan ditemani suara-suara jangkrik.
Sampai di camp ground gunung tanggamus sekira pukul 10, ya lumayan lah lama pendakian dari basecamp PETA memakan waktu 3 jam an dan tubuh saya sudah banyak yang berkeringat, apalagi teman saya canggih dengan keringat yang ngucur begitu deras.
Berhenti sejenak untuk ambil napas karena kelelahan di perjalanan tadi sambil merokok satu batang rokok kretek. Setelah rokok habis saya pun langsung mendirikan 3 buah tenda, karena yang ikut mendaki banyak jadi dari rumah saya bawa semua tenda.
Untung saja area camping masih ada tempat untuk di dirikan tenda dan sangat tepat sekali tempatnya karena bersebelahan dengan bunga-bunga berwarna kuning yang lagi mekar-mekarnya.
Mendirikan tenda pun sudah selesai, tanpa perlu pikir panjang insting barista saya langsung meracik kopi hitam dan satu gelas susu jahe, ya karena waktu malam itu suhu udara agak tidak bersahabat dingin yang bikin badan harus mengenakan jaket.
Menyeduh kopi di malam hari didepan tenda sambil membicarakan teman-teman yang lain udah pada sampai mana, ternyata mereka ngaret lama banget teman gua si canggih pun agak dongkol karena mereka pada gak on time, ya mungkin mereka lagi pada tunggu-tungguan jadi ya makan waktu lama.
Perut pun sudah lapar, mana tidak ada makanan karena logistik ada di tas carier di rombongan temen-temen cewek, memang sih yang packing logistik saya dan sudah disiapkan semalam, tapi karena biar enak bawanya jadi saya bagi tugas untuk mereka agar bawa logistik saja, untuk tenda biar saya dan canggih yang bawa. Perut yang lapar cuma ini cuma diganjel dengan makan cemilan kacang atom rasa pedas dan beberapa biskuit coklat yang saya beli di toko Indomaret Pasar Gisting.
Setelah makan cemilan dan biskuit coklat yang dapat mengantisipasi rasa lapar ini kami berdua pun langsung untuk tidur saja, ya daripada gabut nungguin mereka yang tak tahu kapan akan sampainya.
"Woiy bangun woiy bangun!" terdengar suara berisik sambil memukul-mukul atap tenda, temen saya rombongan belakang ternyata sudah sampai. "Lagi enak-enak tidur ngapain ganggu sih!" sontak canggih menyahut yang tidurnya terganggu oleh kawan saya ber nama Deni. Saya pun melihat jam ternyata sudah jam 12, sampai juga mereka akhirnya, kenapa bisa selama ini?
"Kak Nano mana kopi nya ? katanya mau buatin aku kopi di gunung." sahut suara wanita teman saya yang bernama Zakia, memang sih saya udah janji kalo di gunung bakal saya buatkan kopi si dia,
Langsung saja bergegas nyalakan kompor untuk memasak air dan meracik kopi lagi, tak mau ketinggalan satu cewek lagi yang minta dibuatin susu jahe yang bernama Tya.
Setelah ngopi ngopi langsung saja ke acara santap malam, menu makan malam kali ini dengan ayam bakar, wahh betapa nikmatnya bakar ayam di gunung tanggamus.
Malam ini dilalui dengan gitar-gitaran bermain kartu remi Leng. Ada yang seru saat bermain leng ini, sambil ngajarin zakia main diam diam kartu di tangannya saya liat alhasil saya menjadi pemenang di game pertama berkat kecurangan yang kalem ini he he he.
Setelah lelah bermain kartu remi kami memutuskan untuk tidur, ya karena waktu itu sudah jam 3 pagi dan besok harus bangun subuh untuk melihat sunrise.
Suasana malam di Camp Ground Gunung Tanggamus |
Pagi yang ditunggu pun tiba, dari dalam tenda sudah terdengar sorai riuh para pendaki gunung yang sedang menyaksikan sunrise. Ternyata benar sunrise ini banyak ditunggu-tunggu oleh pendaki lain. Sunrise gunung tanggamus memang yang terbaik di gunung-gunung lampung, kalau kita beruntung kita dapat menyaksikan samudra diatas awan dengan matahari terbit di tengahnya.
Sunrise yang di buru
|
Pagi itu suasana terasa hangat, bersama-sama pendaki lain yang menikmati sunrise. Tak lupa menyeduh kopi hitam untuk menambah kenikmatan sunrise gunung tanggamus, kopi buatan saya memang yang terbaik buktinya setiap pendakian saya yang selalu menjadi tukang racik kopi, memang bakat barista sudah ada di garis tanganku.
Setelah puas menikmati sunrise gunung tanggamus kami bergegas untuk membuat sarapan pagi. Tugas memasak pagi ini giliran para cewek-cewek, biar adil jadi mereka yang mau gantian katanya, kapan lagi kan saya dimasakin di gunung sama wanita-wanita ini biasanya kan tugas saya yang memasak.
Mendaki gunung yang cewek tugasnya masak untuk sarapan pagi
|
Ngomongin yang gak ada ujungnya
|
Sarapan Pagi Siap, ada Yeli dan Tya yang sudah menyiapkan sarapan pagi kita |
Masakan pun sudah matang dan sudah disiapkan oleh Yeli dan Tya oh ya sedikit informasi mereka masih single dan belum sold out, saatnya kita sarapan ! sayur sop dengan sambal setan dan lauk ayam bakar sisa semalam. Kami pun makan bersama dengan canda tawa, apalagi teman saya Canggih yang kalab kelaparan seperti pengungsi bencana alam ha ha ha.
Zakia sudah Sold Out gan :D |
Setelah sarapan selesai kami lalui dengan santai dan bermain gitar, ada juga yang lagi sibuk photo-photo. Teman saya Deni itu yang sok sibuk jadi photografer dadakan, ya tapi yang dia photo cuma cewek-ceweknya saja dengan model photo nya si Tya cewek yang dia suka semenjak ikut piknik bareng di air terjun jarum.
Tya si Photo Model |
Sunrise yang diburu sudah didapatkan sarapan pagi juga sudah dilalui bersama, saat yang paling menyebalkan adalah harus turun gunung. Packing barang-barang, bongkar tenda dan membersihkan sampah di area tempat camping adalah hal yang harus dilakukan. Pada saat perjalanan turun saya tidak melalu jalur menuju basecamp PETA yang jauh, namun lewat jalur via Pos POKDARWIS jalurnya lebih cepat dan pendak, juga tidak memakan banyak tenaga. Sebelum turun gunung pun kami masih mau photo-photo dulu buat mengabadikan momen, ini dia photo-photonya.
Dipilih-dipilih |
Duo |
Zakia sudah sold out yang paling pojok kiri :D |
Si kang nulis blog ini |
Jadi kapan kalian mau berburu sunrise ke gunung tanggamus? tempat ini cocok saya rekomendasikan. Itu saja cerita pendakianku di gunung tanggamus, sampai jumpa dan salam lestari.
Gunung Tanggamus tempat sunrise paling bagus di gunung lampung
ReplyDelete