Skip to main content

TIPS PENTING NAVIGASI UNTUK EKSPEDISI MENYUSURI SUNGAI

TIPS PENTING NAVIGASI UNTUK EKSPEDISI MENYUSURI SUNGAI

Salam Lestari!

     Apa kabar kalian rekan sahabat alam?
Pada postingan kali ini gua akan berbagi sedikit informasi tentang Navigasi Sungai yang gua dapet dari berbagai refrensi yang sudah gua baca. Kenapa gua sering posting tentang navigasi? jawabannya adalah karena Navigasi itu bagian penting dalam suatu keberhasilan sebuah ekspedisi, misalnya dalam mencaari rute atau jalur terbaik dalam mendaki gunung agar tidak tersesat di dalam perjalanan.
Baiklah maka dari itu mari kita bahas tentang navigasi sungai.
     Navigasi sungai adalah teknik untuk menentukan kedudukan secara tepat dalam perjalanan/ekspedisi penyusuran sungai. Perbedaan  yang  mendasar  antara  navigasi  sungai  dan navigasi darat terletak pada acuan dasar untuk menentukan kedudukan. Pada navigasi  darat,  yang  diambil  sebagai  acuan  dasar  adalah  bentuk  permukaan  fisik  bumi  yang digambarkan  oleh garis kontur,  sedang  pada  navigasi  sungai  acuan  dasarnya  adalah bentuk dari tepi kiri dan kanan sungai, yaitu belokan-belokan sungai yang tergambar di peta. 
Berikut ini akan gua bahas tentang  perlengkapan navigasi sungai,diantaranya :

a.  Peta  
Ada  dua  macam  peta  yang  digunakan  yaitu  peta  situasi  sungai  dan  peta topografi. Peta  situasi  sungai,  peta  ini  tidak  mempunyai  garis  kontur,  yang tergambar adalah sungai dan desa yang ada di sepanjang daerah aliran sungai. Skala  peta  yang  dipakai  sebaiknya  1:50.000  atau  1:25.000,  yang  cukup  jelas menggambarkan  kondisi  fisik  sungai.  Peta  ini umumnya  dibuat  olehn perorangan yang  pernah  tinggal  atau melakukan  survey  dan  pemetaan  disepanjang  sungai tersebut.  Sedangkan  Peta  topografi,  mempunyai  kelebihan  jika  dibandingkan dengan peta situasi karena dapat membantu membaca kondisi alam disekitar sungai seperti berupa rawa, tebing, bukit maupun pegunungan.

b.  Kompas  

Digunakan  untuk  menentukan  sudut  belokan-belokan  sungai,  kompas  bidik  dan kompas  orienteering  dengan  keakuratan  yang  baik  dapat  digunakan  untuk keperluan ini.   

c.  Alat Tulis  

Berupa  kertas  tulis,  busur  derajat,  penggaris  dan  alat  tulis.  Dipakai  untuk menentukan posisi, setelah terlebih dahulu membidik sudut kompas  dari sungai dan melakukan penaksiran jarak.  

d.  Altimeter  
Altimeter bukan merupakan peralatan yang paling utama untuk menentukan posisi, tetapi lebih tepat untuk mengetahui gradien sungai, yaitu beda tinggi antara dua titik di sungai dalam jarak 1 km (contoh gradien sungai 9 m/km, yaitu beda tinggi 9 m antara dua titik yang berjarak 1 km.

Menentukan Kedudukan Pada Peta 

Dilakukan  dengan  cara  bergerak  menyusuri  sungai  sambil  memperhatikan perubahan  arah  belokan  sungai,  dibantu  dengan  tanda-tanda  alam  tertentu  yang terdapat  disepanjang  sungai. Ada  dua  cara  yang  dapat  dipakai  untuk  menentukan kedudukan:  

a.  Dengan Bantuan Tanda-Tanda alam  
Misalnya  kita  sedang  melakukan  penyusuran  sungai  dari  titik  A  ke  titik  B, kemudian pada suatu tempat dijumpai sebuah muara anak sungai di sebelah kiri, untuk  menentukan  kedudukan  pada  saat  ini  adalah:  Lakukan  orientasi  peta, kemudian amati sekitar medan dengan teliti, ukur sudut kompas (azimuth) dari lintasan  sungai  pada  belokan  di  depan  dan  di  belakang  dengan  menggunakan kompas,  ingat  tanda  alam  sebelumnya  yang  terdapat  di  belakang  ( misalnya  di belakang  kita  terdapat  sebuah  delta)  dan  lihat  juga  tanda  alam  di  depan (misalnya  belokan  sungai  ke  arah  kiri),  kemudian  gambar  situasi  sungai  yang telah  di  dapat,  kemudian cari  padanannya  pada  peta  (perlu  diketahui  bahwa delta  yang  terdapat  pada  sungai  adalah  delta  yang  cukup  besar,  tidak  tertutup pada  saat  banjir,  dan  di  tumbuhi  pepohonan,  jika  tidak  memenuhi  persyaratan tersebut tidak akan digambarkan pada  peta.)  apabila  masih kurang jelas, maka perlu dilakukan penyusuran sampai pada tanda alam berikutnya yang dapat lebih memperjelas kedudukan kita.   

b.  Membuat Peta Sendiri 
Teknik  pelaksanaannya  yaitu  dengan  penaksiran  jarak  dan  pengukuran  sudut kompas  (azimuth).  Sebelum melakukan  cara  ini,  sebaiknya  mata  kita  di  latih dahulu untuk menaksir jarak, misalnya untuk jarak 50 meter atau 100 meter.  Jadi kita  membuat sungai menjadi sebuah batang yang terdiri dari banyak ruas panjang  dan  pendek,  yang  berbelok-belok  sesuai  dengan sudutnya. Langkah-langkah  yang  harus  diperhatikan  dalam  pembuatan  sungai  adalah  :  sediakan peralatan  yang  diperlukan,  buat  tabel  pada  kertas  yang  terdiri  dari  dua  kolom, kolom  pertama  untuk  derajat  (azimuth)dan  kolom  kedua  untuk  jarak (meter). Jika ingin lebih teliti dapat ditambahkan dua kolom lagi, yaitu untuk lebar sungai dan  keterangan  yang  diperlukan  (misalnya  jika  ada  penyempitan,  batu  besar  di tengah sungai, tebing terjal di kiri dan kanan sungai dan lainnya), bidik kompas pada  awal  pergerakan,  dan  taksir  jaraknya  dengan  mata  yang sudah  terlatih, isikan  hasil  bidikan  pada  kolom  1  dan  2,  jika  menggunakan  perahu  sebaiknya dilakukan  dari  tengah  sungai,  hitung  jaraknya  sambil  bergerak  maju  setiap  50 dan  100  meter.  Setelah  sampai  pada  batas  yang  telah  ditentukan  dari  ruas sungai,  lakukan  pembidikan  dan  taksirkan  jaraknya  kembali,  ulangi  sampai melampaui  3  belokan  sungai,  kemudian  buat  gambar  sungai  tersebut berdasarkan  hasil  catatan  yang  ada  pada  tabel,  skala  dapat  di  misalkan  1  cm untuk 100 meter atau lebih kecil lagi, kemudian cari padanan atau bentuk yang mirip  dari  gambar  sungai  yang  kita  buat  dengan  peta  sungai  yang  kita  bawa, dengan  demikian  kedudukan  kita  di  peta  dapat  ditentukan  yaitu  pada  titik terakhir yang kita buat, jika belum di dapat juga ulangi sampai beberapa belokan lagi.

Nah itulah bro beberapa informasi tentang Navigasi Sungai. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan ilmu navigasi kita. Terimakasih buat kalain yang sudah berkunjung di blog ini, akhir kata gua akhiri wasallam dan sampai jumpa di postingan berikutnya. Salam Lestari!

Comments

Popular posts from this blog

MACAM-MACAM JENIS TENDA PENDAKIAN GUNUNG

Salam Lestari! Hai! para rekan sahabat petualang, apa kabar kalian ? pasti kabar baik dan sehat. Pada posTingan kali ini, gw bakal bahas tentang macam-macam jenis tenda pendakian gunung. Tenda itu banyak macam jenisnya lho bro, maka dari itu kali ini gw akan berbagi informasi untuk kalian semua. Baiklah langsung aja kita kupas bro! cekidot! 1. Ridge Ridge ini berbentuk segi tiga seperti atap rumah, ringkas tetapi installasi susah (pemasangan dengan bantuan tiang dan tali), kapasitas tenda ini kecil hingga berkapasitas sangat besar. Biasanya tenda ini dipakai oleh Pramuka, atau bisa disebut juga tenda Pramuka bro. Tenda Ridge 2. Dome Nah kalo yang satu ini merupakan tenda yang sering digunakan saat mendaki gunung bro. Tenda ini sangat ringkas, memiliki rangka /  frame  tersendiri, installasi mudah sehingga mudah dikemas dan dibawa. Berat rata-rata dari tenda jenis ini antara 1-6 Kg tergantung ukuran dan kapasitas tenda. Tenda Dome   3. Tenda Semi-geodesic Dome Te

15 PERALATAN PRIBADI MENDAKI GUNUNG

15 Peralatan Pribadi Mendaki Gunung Salam Lestari! Oke bro, kali ini gw bakal bahas tentang peralatan pribadi mendaki gunung. Peralatan pendakian dirancang khusus untuk mengatasi masalah yang akan didapatkan di lapangan saat melakukan petualangan atau penjelajahan di berbagai macam relief permukaan bumi. Yang memudahkan kita, relatif nyaman dan memberikan perlindungan yang memadai dari bahaya yang didapatkan di medan yang relatif ekstrim. Kita ada kalanya mementingkan ego dan merasa telah mampu menghadapi kondisi alam hingga kita kurang memperhatikan masalah perlengkapan. Dengan memperhatikan beberapa medan yang sering dilalui, ada beberapa peralatan standar yang perlu dipersiapkan sebelum perjalanan. 1. Sepatu Gunung/ Tracking Merupakan salah satu peralatan primer. Karena kegiatan utama adalah berjalan, maka kaki harus mendapatkan perhatian penting supaya perjalanan menjadi nyaman saat mendaki. 2. Kaos Kaki Sangat penting digunakan karena membantu menyerap keringat,

Pendakian Gunung Betung

Gunung Betung Salam Lestari !  Apa kabar kalian rekan sahabat alam? Ini adalah postingan pertama gw dalam edisi Mendaki Gunung. Mendaki gunung sekarang sudah menjadi gaya hidup atau juga bisa dibilang Way Of Life ! Dari setiap kalangan muda ataupun tua mendaki gunung itu sama halnya dengan suatu kesenangan dan tentunya kegiatan yang bermanfaat. Oke langsung aja kita mulai cerita singkat perjalanan Pendakian Gunung Betung !  Gunung Betung memiliki tinggi 1240 MDPL, gunung ini terletak di kawasan Hutan Wan Abdul Rahman Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Gw ama temen-temen biasanya memulai perjalanan dari pusat kota Bandarlampung menuju TKP  di Desa Wiyono Kecamatan Gedungtataan Peswaran dengan kendaraan roda dua, Jarak yang ditempuh dari Pusat kota Bandarlampung menuju Desa Wiyono adalah sekitar kurang lebih 30 Km. Sebelum kita melanjutkan perjalanan menuju basecamp gunung betung, kita selalu menitipkan sepeda motor di rumah warga sekitar Desa Wiyono tepatnya di perkamp

MACAM-MACAM BAHAYA DI PEGUNUNGAN

Salam Lestari ! Hai para rekan sahabat! apa kabar kalian semua? Di postingan kali ini gw bahas tentang macam-macam bahaya dipegunungan. Mendaki gunung merupakan salh satu kegiatan atau olahraga yang memiliki kadar resiko bahaya yang cukup tinggi lho, oleh karena itu kita harus tau apa aja ni bahaya-bahayanya, agar kelak kita dalam mendaki gunung selalu waspada dan berhati-hati untuk keselamatan diri kita masing-masing. Oke bro langsung aja kita kupas dan bahas setajam silet! cekidot! 1. Kejatuhan Batu Kejatuhan batu ataupun longsoran batu merupakan bahaya yang sering kali mengancam dalam pendakian gunung. Hembusan angin yang kuat, hujan angin dan badai menyebabkan batu-batu tersebut berjatuhan dan longsor. Pada masa sekarang ini dimana banyak perjalanan dilakukan di pegunungan, batu-batu yang berjatuhan, disebabkan oleh pendaki gunung yang kurang berhati-hati, dan merupakan salah satu bahaya yang terpenting di pegunungan. Ancaman batu yang siap jatuh dan longsor 2. Daerah-D

PERALATAN CLIMBING

Salam Lestari ! Apa kabar kalian rekan sahabat alam? Pada kesempatan kali ini, gw akan membahas tentang climbing lho, yang berjudul "Peralatan Climbing ". Didalam setiap kegiatan pendakian pasti memerlukan beberapa peralatan yang berguna untuk menunjang keberhasilan dan kelancaran serta keselamatan kegiatan tersebut, tak terkecuali untuk climbing bro. Di postingan sebelumnya gw udah jelasin sedikit tentang climbing . Oke tanpa pikir panjang lagi mari kita bahas apa aja sih peralatannya. 1. Tali Pendakian Tali pendakian jelas sekali sangat dibutuhkan dalam kegiatan climbing. Fungsi utamanya dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh. Dianjurkan jenis-jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA ( Union International Alpen Association ) , yaitu suatu badan yang menguji kekuatan peralatan-peralatan pendakian. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi. Umumnya di

Rimba Hutan Lumut Gunung Tanggamus

Rimba Hutan Lumut Gunung Tanggamus Hai hai semua para sahabat pecinta alam! Ketemu lagi dengan gue si penulis  pengalaman nanjak dan halan-halan alias Mlaku-Mlaku dab di semua tempat wisata alam seperti gunung,laut,air terjun,danau bahkan planet Namek! Tempat destinasi yang gue jajal tanjak adalah Gunung Tanggamus. Gunung Tanggamus terletak di Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus provinsi lampung dengan memiliki ketinggian 2102 MDPL. Cerita Perjalanan ini sebenarnya cukup lama berlalu tepatnya tahun 2014 silam sebelum Negara Api menyarang, dan waktu itu gue masih muda belia he he he. Gunung Tanggamus 2102 MDPL Untuk sampai di Gunung Tanggamus jarak yang ditempuh jika berdasarkan lama perjalanan dengan kendaraan roda dua sekitar kurang lebih 3 jam. Akses untuk sampai di Kecamatan Gisting Tanggamus, kita  melalui arah Gedong Tataan - Gading Rejo - Pringsewu - Talang Padang. Pokoknya patokan terakhir adalah SD setelah Indomaret Depan Puskesamas Gisting. Sebelum melanj

APA ITU BUSHCRAFT ? HAL-HAL INI HARUS ANDA KETAHUI DI DALAM SURVIVAL

Apa Itu Bushcraft ? Hal-hal Ini Harus Anda Ketahui di Dalam Survival Apa yang anda lakukan jika hilang atau tersesat di gunung/hutan ? Survival! benar itu adalah jawabnya dan kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani hahaha kenapa jadi nyanyi opening son goku ya gua ini :D. Survival atau bertahan hidup di alam bebas baik itu di gunung maupun hutan adalah hal yang harus anda lakukan, kali ini gua akan memberikan sedikit pengetahuan yang sudah gua kaji dari berbagai sumber materi ilmu tentang bushcraft.  Bushcraft adalah keahlian bertahan hidup di alam bebas yang mempelajari hal-hal mendasar dari survival seperti mendapatkan air & makanan, membuat hunian, menyalakan api, navigasi, sinyal, membuat peralatan untuk mempermudah hidup seperti pisau, tombak, alat masak, juga mencakup pengetahuan tanaman untuk obat-obatan dll. Karena sifatnya yang mendasar bushcraft menjadi inti dari survival karena apa yang dipelajari diatas akan selalu bisa diter

TIPS TALI TEMALI

Salam Lestari! Apa kabar kalian semua rekan sahabat alam? Pada kesempatan kali ini gua akan berbagi ilmu tali menali yang gua dapet dari baca buku refrensi. Seni Simpul pada tali menali merupakan bagian utama yang  harus dimiliki oleh para penggiat aktifitas luar lapangan atau outdoor. Sangat penting sekali menguasai berbagai jenis simpul yang sangat membantu di alam bebas. Simpul dalam tali temali itu banyak ragam jenisnya sesuai kegunannya, dan didalam membuat simpul itu sendiri juga banyak tekniknya lho bro. Berikut ini adalah beberapa jenis simpul yang sering digunakan dalam kegiatan outdoor 1. SIMPUL REEF Simpul Reef atau disebut juga simpul mati merupakan simpul dasar dalam tali menali dan biasa juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan dari simpul ini yaitu untuk menyambung dua buah tali yang sama. Simpul Reef ( Simpul Mati ) 2. SIMPUL DELAPAN Simpul delapan ini biasa digunakan oleh penggiat outdoor. Simpul ini banyak digunakan oleh pemanjat tebing /

MENGENAL BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS DALAM SURVIVAL

Salam Lestari! Apa kabar kalian rekan sahabat alam? Di postingan kali ini, gw akan berbagi informasi tentang Survival dan gw akan membahas tentang "Mengenal Botani dan Zoologi Praktis dalam Survival. Mempelajari botani dan zoologi praktis dianggap penting untuk lebih mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapt dimanfaatkan sebagai makanan darurat ( survival food ) atau obat-obatan. Selain itu kita dapat mengenal jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun, berbisa, atau dapat mengancam keselamatan jiwa.Hal ini penting lho bro, karena di ala liar terutama di hutan tropis seperti di hutan di Indonesia, memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam Sub Tropis. Wild Food & Foraging Autumn Feast Weekend via www.wilderness-survival.co.uk/wild-food-forage Daerah tropis memiliki karakteristik sebagai berikut : keanekaragaman spesies yang tinggi tetapi dalam satu spesies jumlah populasinya rendah. Artinya harus lebih banyak mengenal keanekaragaman s

TIPS UNTUK MANAJEMEN PENDAKIAN

Salam Lestari! Apa kabar kalian rekan sahabat alam? pasti sehat dan bahagia kan. Pada postingan kali ini gw bakal bahas tentang Tips Manajemen Pendakian. Pendakian gunung itu harus memilki manajaeman yang matang dan terencana lho. Oleh karena itu persiapan untuk merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus memiliki persiapan dan penyusunan secara matang dan sistematis. Terdapat rumusan yang umum digunakan didalam sebuah manajemen pendakian, yaitu 4W & 1H, yang kepanjangannya adalah : Where, Who, Why, When, How. Oke bro langsung aja kita kupas, apa aja sih isi dari 4W & IH tersebut? ini dia diantaranya : Manajemen pendakian itu harus dilakukan dengan matang 1. Where ( Dimana ) Untuk melakukan suatu ekspedisi di dalam pendakian gunung, kita harus mengetahui dimana tempat atau lokasi yang akan kita tuju. Contoh: Gunung Merbabu. 2. Who ( Siapa ) Apakah anda akan melakukan ekspedisi mendaki gunung tersebut sendiri atau dengan berkelompok. Yang dimaksud disini