Salam Lestari!
Apa kabar kalain rekan sahabat alam? pasti sehat dan baik-baik saja kan.
Pada postingan kali ini gua akan membahas lanjutan dari postingan sebelumnya yang berkenaan dengan Navigasi Darat. Nah kali ini yang gua bahas adalah tentang Peta di dalam Navigasi darat. Bahasan materi Peta ini bersumber dari beberapa refrensi yang telah gua baca dari berbagai sumber.
Baiklah tanpa membuang waktu, mari kita bahas tentang Peta.
Apa itu Peta?
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu (skala). Dalam Navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Dari peta banyak didapatkan informasi tentang daerah yang akan didatangi sehingga dengan demikian pemakai akan memiliki bayangan atau gambaran tentang daerh tersebut dan mampu merencankan perjalanan dengan baik.
Peta topografi yang baik memiliki kelengkapan peta sebagai berikut :
1. Judul Peta
Terletak dibagian atas tengah peta, untuk memberikan nama daerah yang digambarkan
2. Keterangan Pembuatan
Memberikan keterangan mengenai tahun pembuatan, instansi yang membuat, serta tujuan dari pembuatan peta.
3. Nomor helai peta
Maksud dari nomor helai peta adalah menyebutkan nomor dari peta tersebut dan ditempatkan pada kanan atas dari tiap helai peta.
4. Indeks Peta
Indeks peta adalah memberikan informasi tentang nomor-nomor peta lain di sekitar peta yang digunakan, teletak di bagian kiri bawah peta.
5. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta, ditentukan dengan sistem sumbu, yaitu garis pasti yang saling bersilangan vertikal dan horizontal. Yaitu garis aksis (x) dan koordinat (y) yang saling berpotongan, digunakan untuk menentukan kedudukan suatu titik pada peta. Ada dua koordinat resmi di dunia, antara lain :
a. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) yaitusumbu tyang digunakan adalah garis lintang ( LU dan LS sejajar dengan khatulistiwa) dan garis bujur (BB dan BT) yang dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik. Misalnya 108º 45’ 56”
b. Koordinat Grid (Grid Coordinate) kedudukan suatu titik dinyatakan dalam jaraknya terhadap titik acuan. Wilayah Indonesia, titik acuan terletak pada sebelah barat barat Jakarta (6º LU 98º BT). Garis vertikal (MN) dinomor-urutkan dari bawah ke atas. Garis horizontal (ME) diurutkan dari barat ke timur. Sistem koordinat Grid dinyatakan dengan tiga macam tipe:
1) Sistem 4 angka, misalnya titik A=23 ME:55 MN
2) Sistem 6 angka, misalnya titik A=23,3 ME:55,7 MN
3) Sistem 8 angka, misalnya titik A=23,35 ME:55,75 MN
6. Legenda Peta
Keterangan peta yang berupa symbol atau tanda medan yang memberikan informasi tambahan kepada pemakai peta dan memudahkan interpretasi peta. Letaknyan biasanya dibawah atau disamping peta. Tanda medan yang ditampilkan dapat berupa simbol rumah, jalanan, pohon, dll.
7. Skala peta.
Yaitu perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar antara 2 titik serupa di medan. Terletak dibagian bawah peta atau di bawah judul peta.
Ada beberapa macam model skalaa.
a. Skala angka
Perbandingan antara angka dengan angka (dalam satuan cm). Sebagai contoh 1:25.000, berarti 1 cm di peta=25.000 cm (250 m) dilapangan
b. Skala garis
Perbandingan jarak antara garis-garis vertikal yang memotong garis horizontal
c. Skala verbal
Perbandingan langsung antara angka dengan angka (dalam satuan m). Contoh 1 cm mewakili 250 m
Rumus dasar menentukan jarak dengan menggunakan peta :
8. Arah Utara
a. Utara sebenarnya (US)/True north (TN) yaitu menunjukkan utara bumi dilambangkan dengan bintang
b. Utara Peta (UP)/ Grid North (GN) yaitu arah utara yang digambarkan dengan garis lurus pada peta topografi, dilambangkan dengan dwi sula
c. Utara Magnetik (UM)/ Magnetic north (MN) yaitu arah utara magnet bumi. Kutub utara magnet bumi terleta pada 100º BB 76º LU, sedangkan kutub selatan magnet bumi pada 139º BT 65º LS. Pengaruh rotasi bumimenyebabkan pergeseran kutub magnet bumi dari tahun ke tahun yang disebut variasi magnetik. Filambangkan dengan setengah anak panah.
d. Ikhtilaf Magnetis
Bumi yang berbentuk lonjong jika diproyeksikan ke bidang datar akan berbeda dengan kondisi aslinya. Perbedaan ini yang disebut dengan ikhtilaf atau deklinasi. Kutub magnet bumi juga memiliki letak yang tidak sama, itu juga yang menyebabkan deklinasi ini. Sebagai contoh, ikhtilaf magnetik (IM) kekiri (timur) 8°, berarti sudut antara UM dan US juga 8° kekiri.
Dari selembar peta topografi yang lengkap, bisa didapatkan berbagai macam informasi tentang daerah yang digambarkan peta tersebut. Informasi itu yang akan dipelajari sebelum menjelajahi daerah yang tergambar di peta. Ada beberapa hal yang harus dipelajari dari peta:
1. Garis kontur.
Kemampuan membaca peta termasuk hal terpenting dalam navigasi. Garis Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik berketinggia sama dari permukaan laut. Indeks Kontur adalah garis tebal di setiap kelipatan tertentu.
Sebagai contoh Peta dari Bakosurtanal skala 1:50.000 dengan garis tebal tiap 250 m atau selangan 10 garis kontur. Peta dai AMS 1:50.000 dengan indeks kontur tiap interval 100 m. rumus ringkas menentukan interval kontur 1/2000 x 50.000. Sedangkan Garis kontur penolong dinyatakan dengan garis putus-putus
Sifat2 –sifat garis kontur adalah:
a. Tidak pernah berpotongan tetapi bisa berhimpitan
b. Garis kontur dengan ketinggian rendah pasti mengelilingi kontur dengan ketinggian tinggi
c. Beda ketinggian antara kedua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatan keduanya berubah-ubah
d. Daerah datar memiliki jarak garis kontur renggang, daerah terjal/curam memiliki garis kontur rapat
e. Garis yang menjorok ke puncak (dilihat dari atas) adalah dataran rendah/lembah (bentuk U) dan jurang atau celah dalam (bentuk V)
f. Garis yang menjorok menjauhi puncak adalah bukit/gunung
g. Garis kontur penolong menyatakan 0,5 dari interval kontur
2. Titik Triangulasi
a. Berfungsi sebagai titik tolong pengamat akan suatu ketinggian. Titik ini berupa tonggak/patok yang menyatakan ketinggian mutlak. Diginakan dalam pembuatan dalam pembuatan peta
b. Dua macam ketinggian
c. Ketinggian mutlak, ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan air laut
d. Ketinggian nisbi, ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan tanah
3. Tanda Medan
Tanda medan harus diperhatikan dalam membaca sebuah peta topografi
Nah itulah beberapa ulasan tentang Peta dalam navigasi darat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kit semua. Terimakasih buat kalain yang udah berkunjung di blog gua, dan sampai jumpa di postingan berikutnya. Akhir kata gua akhiri wasallam. Salam Lestari!
Apa kabar kalain rekan sahabat alam? pasti sehat dan baik-baik saja kan.
Pada postingan kali ini gua akan membahas lanjutan dari postingan sebelumnya yang berkenaan dengan Navigasi Darat. Nah kali ini yang gua bahas adalah tentang Peta di dalam Navigasi darat. Bahasan materi Peta ini bersumber dari beberapa refrensi yang telah gua baca dari berbagai sumber.
Baiklah tanpa membuang waktu, mari kita bahas tentang Peta.
Peta Topografi Gunung Merbabu |
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu (skala). Dalam Navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Dari peta banyak didapatkan informasi tentang daerah yang akan didatangi sehingga dengan demikian pemakai akan memiliki bayangan atau gambaran tentang daerh tersebut dan mampu merencankan perjalanan dengan baik.
Peta topografi yang baik memiliki kelengkapan peta sebagai berikut :
1. Judul Peta
Terletak dibagian atas tengah peta, untuk memberikan nama daerah yang digambarkan
2. Keterangan Pembuatan
Memberikan keterangan mengenai tahun pembuatan, instansi yang membuat, serta tujuan dari pembuatan peta.
3. Nomor helai peta
Maksud dari nomor helai peta adalah menyebutkan nomor dari peta tersebut dan ditempatkan pada kanan atas dari tiap helai peta.
4. Indeks Peta
Indeks peta adalah memberikan informasi tentang nomor-nomor peta lain di sekitar peta yang digunakan, teletak di bagian kiri bawah peta.
5. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta, ditentukan dengan sistem sumbu, yaitu garis pasti yang saling bersilangan vertikal dan horizontal. Yaitu garis aksis (x) dan koordinat (y) yang saling berpotongan, digunakan untuk menentukan kedudukan suatu titik pada peta. Ada dua koordinat resmi di dunia, antara lain :
a. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) yaitusumbu tyang digunakan adalah garis lintang ( LU dan LS sejajar dengan khatulistiwa) dan garis bujur (BB dan BT) yang dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik. Misalnya 108º 45’ 56”
b. Koordinat Grid (Grid Coordinate) kedudukan suatu titik dinyatakan dalam jaraknya terhadap titik acuan. Wilayah Indonesia, titik acuan terletak pada sebelah barat barat Jakarta (6º LU 98º BT). Garis vertikal (MN) dinomor-urutkan dari bawah ke atas. Garis horizontal (ME) diurutkan dari barat ke timur. Sistem koordinat Grid dinyatakan dengan tiga macam tipe:
1) Sistem 4 angka, misalnya titik A=23 ME:55 MN
2) Sistem 6 angka, misalnya titik A=23,3 ME:55,7 MN
3) Sistem 8 angka, misalnya titik A=23,35 ME:55,75 MN
6. Legenda Peta
Keterangan peta yang berupa symbol atau tanda medan yang memberikan informasi tambahan kepada pemakai peta dan memudahkan interpretasi peta. Letaknyan biasanya dibawah atau disamping peta. Tanda medan yang ditampilkan dapat berupa simbol rumah, jalanan, pohon, dll.
7. Skala peta.
Yaitu perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar antara 2 titik serupa di medan. Terletak dibagian bawah peta atau di bawah judul peta.
Ada beberapa macam model skalaa.
a. Skala angka
Perbandingan antara angka dengan angka (dalam satuan cm). Sebagai contoh 1:25.000, berarti 1 cm di peta=25.000 cm (250 m) dilapangan
b. Skala garis
Perbandingan jarak antara garis-garis vertikal yang memotong garis horizontal
c. Skala verbal
Perbandingan langsung antara angka dengan angka (dalam satuan m). Contoh 1 cm mewakili 250 m
Rumus dasar menentukan jarak dengan menggunakan peta :
Rumus dasar menentukan jarak dengan menggunakan peta |
a. Utara sebenarnya (US)/True north (TN) yaitu menunjukkan utara bumi dilambangkan dengan bintang
b. Utara Peta (UP)/ Grid North (GN) yaitu arah utara yang digambarkan dengan garis lurus pada peta topografi, dilambangkan dengan dwi sula
c. Utara Magnetik (UM)/ Magnetic north (MN) yaitu arah utara magnet bumi. Kutub utara magnet bumi terleta pada 100º BB 76º LU, sedangkan kutub selatan magnet bumi pada 139º BT 65º LS. Pengaruh rotasi bumimenyebabkan pergeseran kutub magnet bumi dari tahun ke tahun yang disebut variasi magnetik. Filambangkan dengan setengah anak panah.
d. Ikhtilaf Magnetis
Bumi yang berbentuk lonjong jika diproyeksikan ke bidang datar akan berbeda dengan kondisi aslinya. Perbedaan ini yang disebut dengan ikhtilaf atau deklinasi. Kutub magnet bumi juga memiliki letak yang tidak sama, itu juga yang menyebabkan deklinasi ini. Sebagai contoh, ikhtilaf magnetik (IM) kekiri (timur) 8°, berarti sudut antara UM dan US juga 8° kekiri.
Dari selembar peta topografi yang lengkap, bisa didapatkan berbagai macam informasi tentang daerah yang digambarkan peta tersebut. Informasi itu yang akan dipelajari sebelum menjelajahi daerah yang tergambar di peta. Ada beberapa hal yang harus dipelajari dari peta:
1. Garis kontur.
Kemampuan membaca peta termasuk hal terpenting dalam navigasi. Garis Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik berketinggia sama dari permukaan laut. Indeks Kontur adalah garis tebal di setiap kelipatan tertentu.
Sebagai contoh Peta dari Bakosurtanal skala 1:50.000 dengan garis tebal tiap 250 m atau selangan 10 garis kontur. Peta dai AMS 1:50.000 dengan indeks kontur tiap interval 100 m. rumus ringkas menentukan interval kontur 1/2000 x 50.000. Sedangkan Garis kontur penolong dinyatakan dengan garis putus-putus
Sifat2 –sifat garis kontur adalah:
a. Tidak pernah berpotongan tetapi bisa berhimpitan
b. Garis kontur dengan ketinggian rendah pasti mengelilingi kontur dengan ketinggian tinggi
c. Beda ketinggian antara kedua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatan keduanya berubah-ubah
d. Daerah datar memiliki jarak garis kontur renggang, daerah terjal/curam memiliki garis kontur rapat
e. Garis yang menjorok ke puncak (dilihat dari atas) adalah dataran rendah/lembah (bentuk U) dan jurang atau celah dalam (bentuk V)
f. Garis yang menjorok menjauhi puncak adalah bukit/gunung
g. Garis kontur penolong menyatakan 0,5 dari interval kontur
2. Titik Triangulasi
a. Berfungsi sebagai titik tolong pengamat akan suatu ketinggian. Titik ini berupa tonggak/patok yang menyatakan ketinggian mutlak. Diginakan dalam pembuatan dalam pembuatan peta
b. Dua macam ketinggian
c. Ketinggian mutlak, ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan air laut
d. Ketinggian nisbi, ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan tanah
3. Tanda Medan
Tanda medan harus diperhatikan dalam membaca sebuah peta topografi
Nah itulah beberapa ulasan tentang Peta dalam navigasi darat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kit semua. Terimakasih buat kalain yang udah berkunjung di blog gua, dan sampai jumpa di postingan berikutnya. Akhir kata gua akhiri wasallam. Salam Lestari!
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain