Suasana malam di jogja |
Jogja Pasti Kembali, Semalam di
Sekitaran Malioboro - Kala itu setelah pulang dari turun Gunung Merbabu
masih ada waktu sebelum awal perkuliahan dimulai di semester baru, saya dan
temen-temen singgah semalam di kota Jogja. Karena posisinya lagi gabut karena harus menunggu jadwal kereta yang berangkat tiga hari kedepan, tak ada salahnya untuk berwisata semalam di Malioboro.
Sipa
sih yang tak kenal dengan Malioboro? tempat ini sudah familiar seantero Nusantara.
Ini adalah pengalaman pertama saya menginjakan kaki di Malioboro, memang dulu
pernah sih waktu kecil tapi cuma lewat doang gak mampir-mampir seperti kali
ini. Mitos mengatakan jika kamu pernah mampir ke Jogja maka kamu akan kembali
lagi kesini suatu saat nanti, dan buktinya saya balik lagi kesini beberapa
bulan berikutnya :D.
Hanya
satu malam saya dan teman-teman bermalam di Malioboro, karena besok paginya
temen saya ada rencana lain nanjak ke gunung Merapi dan saya sengaja gak ikut
karena sedang cidera hamstring buset dah dah seperti pemain
bola aja ya. Penginapan homestay yang kami sewa dulu masih
begitu murah, beda dengan yang sekarang yang mencapai ratusan ribu apalagi jika mendekati liburan tahun baru, tak heran jika homestay di Jalan
Sosrowijayan bakalan penuh dan laris jika menjelang tahun baru.
Titik nol kilometer jogja |
Lupakan dulu masalah sewa menyewa homestay. Oke mari kita
mulai untuk spot pertama di Malioboro. Perut memang tak bisa diajak kompromi,
dan spot pertama kita adalah Wisata Kuliner. Wisata kuliner yang saya tuju kali
ini adalh Angkringan Sego Kucing alias Nasi Kucing, yah karena uang di dompet
sudah menipis saya dan temen-temen harus berhemat dengan makan makanan yang
bersahaja.
Makan malam dengan Nasi Kucing di salah satu lapak yang terletak di Jalan Sosorowijayan |
Josssssssss terdengar suara dari dalam gelas dan oleh sebab itu dinamakan kopi jos gaes! Untuk rasa kopinya lumayan nikmat apalagi sambil ditemanai para musisi jalanan yang memainkan musik dengan handalnya, beda dengan pengamen di Pkor Way halim ataupun Lungsir yang main musiknya gak pake skill ha ha ha. Selain Kopi Jos disini juga menjual kudapan-kudapan ringan untuk menemani minum kopi.
Destinasi berikutnya masih di Malioboro, kebetulan sekali malam itu ada banyak pertunjukan musik perkusi. Satu grup musik perkusi bisa berjumlah lebih dari lima orang, dan ada juga penari latarnya yang badannya bergoyang mengikuti irama musik dengan luwes dan gemulai (maklum waktu itu mas-mas nya agak melambai he he he). Di sekitaran Malioboro jika pas malam hari sangatlah ramai, banyak penjual makanan dan hiburan seperti grup perkusi ini.
Walaupun makan makanan bersahaja di angkringan, tapi sudah puas untuk mengenyangkan perut. Lauk yang tersedia di angkringan ini antara lain sate telur puyuh,sate usus,sate ampela ati,ikan teri,sambel tempe orek,tahu dan tempe bacem dan masih banyak lagi. Waktu itu harganya masih sangat terjangkau hanya seribu rupiah saja, dan untuk minumnya kami memesan Wedang Jahe ataupun Bandrek Susu.
Spot berikutnya lanjut menuju kedai kopi Jos dan photo di papan jalan Malioboro biar afdol dan syah liburan ke Maliobornya,lanjut ke kedai kopi Jos, kedai kopinya hanya emperan di pinggir jalan dekat perlintasan Rel Kereta Api takn jauh dari Stasiun Jogja. Disini banyak pecandu kopi yang rela berlama-lama untuk mencumbui Kopi Jos. Kopi jos adalah kopi dengan cara pembuatan yang unik, kenapa unik? karena kopi disediakan dengan memasukan bara arang yang panas kedalam Gelas yang sudah diseduh air kopi sebelumnya.
Biar afdol ke Malioboro harus foto dibawah papan nama jalan |
Foto selfie di tengah jalan |
Nyebat dulu gan depan Kraton |
Malam masih ramai dan belum nampak sedikit sepi, lalu jalan-jalan kami di lanjutkan menuju titik 0 Km jogja dan sekitaran Alun-alun. Biar tambah puas gua kelilingin ini tempat hingga menuju alun-alun lor, di titik 0 Km Jogja atau sekitaran Patung Gajah Jogja banyak penyedia jasa Photo bareng Prajurit Mataram, ada seorang model yang memeran cosplay prajurit Mataram dengan memegang senjata tombak dan perisai, dan ada juga para pelukis jalanan yang dapat melukis Wajah Realis hanya 15 Menit Saja! Wahhh keren gan! waktu itu gak sempet ke alun-alun kidul deket beringin kembar. Setelah selesai puas disekitaran alun-alun lor kami memutuskan untuk pulang ke penginapan dan menyusun rencana di esok pagi.
Mungkin hanya itu saja cerita jalan-jalan nya yang dapat saya ceritain, semoga kalian semua bisa jalan-jalan ke Malioboro. Akhir kata sampai jumpa dan Salam Lestari!
NOTES :
- Sewalah homestay sesui dengan budget anda, apalagi jika anda seorang solo backpacker ada baiknya anda menumpang / menginap di tempat saudara/teman anda di jogja jika ada
- Kopi jos banyak yang paling nikmat ada di dekat rel kereta api
- Malioboro sangat padat / ramai pada saat malam tahun baru, jadi hindari berpergian pada waktu itu jika anda tidak ingin berhimpit-himpitan di lautan manusia
- Spot foto yang kece terletak di : Titik nol kilometer, Tugu Jogja, Benteng Vredeburg, titik nol kilometer jogja, titik nol jogja depan kantor pos, pasar bringharjo, kantor gubernur ( kantor kepatihan jogja ), taman sari, alun-alun jogja ( alun-alun selatan dan utara ), Kraton Jogja dan masih banyak lagi.
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain