Salam Lestari!
Selamat pagi dan apa kabar kalian rekan sahabat alam?
Pada postingan kali ini ane akan membahas tentang pertolongan pertama pada keclakaan ( P3K ). Buat kalian para penikmat kegiatan outdoor pasti tak asing dengan istilah P3K, bahkan di sekitar kehidupan kita seperti di rumah,kantor,sekolahan dan masih banyak lagi sudah pada tahu apa sih itu P3K. Nah untuk lebih jelas dan spesifik tentang P3K berikut adalah penjelasannya.
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun
sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita
Apa itu Pemeriksaan ABCD ?
Di dalam P3K pasti ada yang dikenal dengan istilah "Pemeriksaan ABCD". Sebelum melakukan pemeriksaan/pengecekkan ABCD, yang paling awal dilakuan adalah pemeriksaan utama untuk mengenali dan mengatasi kondisi fatal dengan melihat kesadaran korban yang mencakup :
1. Waspada
2. Daya tanggap terhadap suara
3. Daya tanggap terhadap rasa sakit
4. Reaksi yang ada atau tidak bereaksi
ABCD merupakan akronim atau singkatan dari Airway (aliran udara), Breathing (nafas), Circulation (sirkulasi darah), dan Deadly Bleeding (pendaraha parah). Aliran udara harus bebas hambatan. Jika tidak bernafas, segera lakukan pernafasan buatan. Perhatikan juga denyut, sirkulasi darah dan tekanannya. Jika terjad pendarahan parah, kurangi dengan menekan luka agar darah tak mengalir keluar.
Apa itu Basic Life Support (BLS)
Merupakan keahlian dasar untuk menjaga peredaran darah dan pernafasan pada korban fungsi keduanya berhenti sampai ada pertolongan medis. Penggiat kegiatan alam bebas sebaiknya menguasai teknik CPR (Cardiopulmonary resuscitation). Berikut prosedur pengecekan BLS:
1. Apakah korban pinsan?
a. Goyang-goyang dan pukul perlahan, lalu tanyakan bagaimana keadaannya
b. Jika tak ada tanggapan, lanjutkan ke langkah kedua
2. Buka aliran udara
a. Luruskan kepala dan naikkan dagu
b. Perhatikan, dengarkan dan rasakan nafasnya
c. Jika tak ada tanda pernafasan, lanjutkn ke langkah selanjutnya
3. Berikan empat kali pernapasan cepat
a. Tutup hidengnya, lakukan empat kali pernafasan
b. Jika udara tak mau masuk,atur ulang posisi kepala untuk membuka saluran udara. Lakukan hingga udara dapat masuk dengan mengodisikan tubuh korban
4. Periksa denyut
a. Periksa denyut nadinya paling tidak 10 detik, 1 menit pada penderita hipotermia parah
b. Jika ada denyut dan tak ada nafas, lakukan pernafasan buatan
c. Prnafasan buatan dilakukan dengan selang dua kali nafas setiap 15 detik
d. Jika tak ada denyut dan nafas, lanjut ke langkah selanjutnya
5. Cari bagian tengah tulang dada, tempatkan kedua tangan diatasnya
6. Penekanan pada dada dan memberikan nafas buatan
a. Tekan lurus kebawah dengan siku lurus. Tekan 1.5-2 cm kebawah
b. Jika yang melakukan satu orang, buat selangnya 15 kali tekanan dan 2 kali nafas buatan
c. Jika yang melakukannya dua orang, buat selangnya 5 tekanan dan 1 nafas.
Cara memindahkan korban
1. Memindahkan dengan cara mengangkut
a. Satu orang dibagian kepala dan paling tidak satu orang disetuap titik berat badan.
b. Pemegang kepala sebagai komando yang memberikan aba-aba bagi semua tim. Proses pengangkatan harus serempak dan dengan jarak yang tidak jauh.
2. Memindahkan dengan cara menggulirkan
a. Penolong pertama sebagai komandi dibagian kepala, kedua di dada, ketiga di pinggang dan pinggul dan keempat di tungkai korban. Semuanya berjongkok.
b. Dengan aba-aba dari komando, serempak tubuh korban digulirkan dan diusahakan tubuh korban tetap sejajar. Komando memutar kepala korban dan memosisikannya seperti saat terlentang.
c. Tandu dipempatkan dibawah tubuh korban, korban diglirkan kembali keatas tandu seperti proses awal. Teknik ini dilakukan oleh 3-4 orang penolong.
Nah itulah beberapa tentang pengetahuan dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Semoga artikel ini bermanfaat bagi kit semua. Baiklah kalau begitu terimkasih buat kalian yang sudah berkunnjung ke blog ane, sampai jumpa kembali di postingan berikutnya. Akhir kata gua akhiri wasllam dan Salam Lestari!
Selamat pagi dan apa kabar kalian rekan sahabat alam?
Pada postingan kali ini ane akan membahas tentang pertolongan pertama pada keclakaan ( P3K ). Buat kalian para penikmat kegiatan outdoor pasti tak asing dengan istilah P3K, bahkan di sekitar kehidupan kita seperti di rumah,kantor,sekolahan dan masih banyak lagi sudah pada tahu apa sih itu P3K. Nah untuk lebih jelas dan spesifik tentang P3K berikut adalah penjelasannya.
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun
sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita
Apa itu Pemeriksaan ABCD ?
Di dalam P3K pasti ada yang dikenal dengan istilah "Pemeriksaan ABCD". Sebelum melakukan pemeriksaan/pengecekkan ABCD, yang paling awal dilakuan adalah pemeriksaan utama untuk mengenali dan mengatasi kondisi fatal dengan melihat kesadaran korban yang mencakup :
1. Waspada
2. Daya tanggap terhadap suara
3. Daya tanggap terhadap rasa sakit
4. Reaksi yang ada atau tidak bereaksi
ABCD merupakan akronim atau singkatan dari Airway (aliran udara), Breathing (nafas), Circulation (sirkulasi darah), dan Deadly Bleeding (pendaraha parah). Aliran udara harus bebas hambatan. Jika tidak bernafas, segera lakukan pernafasan buatan. Perhatikan juga denyut, sirkulasi darah dan tekanannya. Jika terjad pendarahan parah, kurangi dengan menekan luka agar darah tak mengalir keluar.
Apa itu Basic Life Support (BLS)
Merupakan keahlian dasar untuk menjaga peredaran darah dan pernafasan pada korban fungsi keduanya berhenti sampai ada pertolongan medis. Penggiat kegiatan alam bebas sebaiknya menguasai teknik CPR (Cardiopulmonary resuscitation). Berikut prosedur pengecekan BLS:
1. Apakah korban pinsan?
a. Goyang-goyang dan pukul perlahan, lalu tanyakan bagaimana keadaannya
b. Jika tak ada tanggapan, lanjutkan ke langkah kedua
2. Buka aliran udara
a. Luruskan kepala dan naikkan dagu
b. Perhatikan, dengarkan dan rasakan nafasnya
c. Jika tak ada tanda pernafasan, lanjutkn ke langkah selanjutnya
3. Berikan empat kali pernapasan cepat
a. Tutup hidengnya, lakukan empat kali pernafasan
b. Jika udara tak mau masuk,atur ulang posisi kepala untuk membuka saluran udara. Lakukan hingga udara dapat masuk dengan mengodisikan tubuh korban
4. Periksa denyut
a. Periksa denyut nadinya paling tidak 10 detik, 1 menit pada penderita hipotermia parah
b. Jika ada denyut dan tak ada nafas, lakukan pernafasan buatan
c. Prnafasan buatan dilakukan dengan selang dua kali nafas setiap 15 detik
d. Jika tak ada denyut dan nafas, lanjut ke langkah selanjutnya
5. Cari bagian tengah tulang dada, tempatkan kedua tangan diatasnya
6. Penekanan pada dada dan memberikan nafas buatan
a. Tekan lurus kebawah dengan siku lurus. Tekan 1.5-2 cm kebawah
b. Jika yang melakukan satu orang, buat selangnya 15 kali tekanan dan 2 kali nafas buatan
c. Jika yang melakukannya dua orang, buat selangnya 5 tekanan dan 1 nafas.
Cara memindahkan korban
1. Memindahkan dengan cara mengangkut
a. Satu orang dibagian kepala dan paling tidak satu orang disetuap titik berat badan.
b. Pemegang kepala sebagai komando yang memberikan aba-aba bagi semua tim. Proses pengangkatan harus serempak dan dengan jarak yang tidak jauh.
2. Memindahkan dengan cara menggulirkan
a. Penolong pertama sebagai komandi dibagian kepala, kedua di dada, ketiga di pinggang dan pinggul dan keempat di tungkai korban. Semuanya berjongkok.
b. Dengan aba-aba dari komando, serempak tubuh korban digulirkan dan diusahakan tubuh korban tetap sejajar. Komando memutar kepala korban dan memosisikannya seperti saat terlentang.
c. Tandu dipempatkan dibawah tubuh korban, korban diglirkan kembali keatas tandu seperti proses awal. Teknik ini dilakukan oleh 3-4 orang penolong.
Cara memindahkan korban |
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain