Salam Lestari!
Salam jumpa kembali khalayak umum, apakah kalian baik-baik saja? :) hehehe. Pada postingan kali ini saya akan membahaas hal mistis lagi nih tentang gunung di Indonesia, tapi jangan salah sangka dulu ya saya bukan seorang Paranormal lho melainkan saya ini seorang spiderman! :D hahaha. Oke intermezo konyolnya gak usah dilanjutin lagi, misteri yang akan saya bahas tentang Fakta dan Misteri Gunung Lawu akan saya uraikan dibawah ini.
Gunung Lawu bersosok angker dan menyimpan sejuta misteri dengan tiga puncak utamanya yaitu : Hargo Dalem, Hargo Dumilah dan Hargo Dumiling yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Hargo Dalem diyakini masyarakat setempat sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Hargo Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Hargo Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Konon kabarnya gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan ada hubungan dekat dengan tradisi dan budaya keraton solo dan yogjakarta , semisal upacara labuhan setiap bulan Sura (muharam) yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Dari visi folklore, ada kisah mitologi setempat yang menarik dan menyakinkan siapa sebenarnya penguasa gunung Lawu dan mengapa tempat itu begitu berwibawa dan berkesan angker bagi penduduk setempat atau siapa saja yang bermaksud tetirah dan mesanggarah.
Siapapun yang hendak pergi ke puncak Lawu bekal pengetahuan utama adalah tabu-tabu atau weweler atau peraturan-peraturan yang tertulis yakni larangan-larangan untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan, dan bila pantangan itu dilanggar di pelaku diyakini bakal bernasib naas.suatu contoh peraturan ialah dilarang berbicara kesel (lelah)ketika sedang dalam perjalanan menuju puncak.selagi tidak melanggar peraturan tidak akan terjadi suatu kejadian yang naas.
Namun,Gunung Lawu tidak hanya sebatas angker belaka,tetapi Gunung lawu ditunggu seekor burung misterius.Jalak Lawu namanya.
Namun,Gunung Lawu tidak hanya sebatas angker belaka,tetapi Gunung lawu ditunggu seekor burung misterius.Jalak Lawu namanya.
Mbah Prapto Lawu Gendheng (pemilik warung di dekat sendang Drajat), bercerita bahwa Jalak Gading yang ada di Gunung Lawu ini adalah Teman seperjalanan untuk semua pendaki gunung Lawu, asal jangan diganggu. Kalau Jalak Gading ini diganggu, dilempari dll Jalak Gading ini akan membuat sesat para Pendaki Gunung Lawu, entah bagaimana caranya yang jelas jangan mengganggu Burung Jalak Gading kalau tidak ingin tersesat malahan Jalak Gading ini akan mengantar para pendaki sampai ke Puncak Gunung Lawu.
Gunung Lawu, merupakan habitat berbagai macam flora dan fauna yang unik, endemik (anggrek dan jalak lawu) dan ada pula yang terancam punah, seperti Harimau dan Elang Jawa. Selayaknya kita manusia bisa hidup berdampingan dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar, terutama para pendaki gunung yang sering bergumul langsung dengan alam bebas.
Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat selain tiga puncak tersebut yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani. Bagaimana situasi Majapahit sepeninggak Sang Prabu? Konon sebagai yang menjalankan tugas kerajan adalah Pangeran Katong. Figur ini dimitoskan sebagai orang yang sakti dan konon juga muksa di Ponorogo yang juga masih wilayah gunung Lawu lereng Tenggara.
Gunung lawu memang terkenal sebagai gunung yang memiliki misteri dan keangkeran yang luar biasa. Oleh karena itu, gunung lawu juga kerap dijadikan tempat ritual dan tirakat tertentu bagi orang orang yang mempercayai kekuatan gaib dari gunung lawu. Beberapa hari belakangan, gunung lawu terbakar, hingga menjadi heboh di pemberitaan media. Tercata beberapa orang pendaki tewas akibat terbakarnya gunung lawu ini. Kebanyakan pendaki ini adalah para pelaku tirakat tertentu dengan tujuan tertentu. Terbukti, ketika tim sar berusaha mengevakuasi para pendaki saat terjadi kebakaran, sebagian besar pendaki menolak d evakuasi dan ingin terus melanjutkan perjalanan karena ingin meneruskan tirakat. (wong edian).
Lalu apa saja sebenarnya misteri dan kengerian yang terkenal dari gunung lawu? salah satunya adalah suara aneh serupa dengan deru pertempuran di masa kerajaan.
Gunung Lawu juga dikenal dengan tempat-tempat yang disakralkan masyarakat. Itu terlihat saban malam satu Suro, di mana banyak terlihat orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.
Sebelum puncak gunung, terdapat lapangan bernama Bulak Peperangan. Konon katanya, tempat ini merupakan tempat peperangan kerajaan Majapahit pimpinan Brawijaya V dengan kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah.
Menurut cerita masyarakat, jika malam hari kemah di Bulak Peperangan bisa mendengarkan suara pertempuran.
Tak hanya itu, sepanjang perjalanan banyak ditemukan tempat-tempat unik. Seperti Pasar Dieng misalnya. Orang menyebutnya juga pasar Setan. Pasar Dieng merupakan batu-batu yang banyak yang menyerupai pasar. Warga juga menyebutnya dengan pasar setan.
“Saat malam dan berkabut suasananya seperti setan, terdengar suara-suara dan lapak-lapak yang seperti orang jual beli,” kata pendaki gunung yang pernah naik Gunung Lawu, Arief.
Jalur menyesatkan
Sebenarnya, tidak disarankan lewat pasar setan malam hari. Jalurnya sedikit menyesatkan. Dengan rambu yang tidak jelas, pendaki disarankan untuk memperhatikan beberapa tanda dan membuat jejak di pasar setan ini agar tidak tersesat.
Meski jalur pendakian sudah terbentuk untuk memudahkan para pendaki, namun peziarah maupun pendaki disarankan untuk tetap memperhatikan aturan-aturan atau pantangan yang berlaku selama pendakian.
“Pantangannya antara lain tidak boleh bicara kotor selama dalam perjalanan dan dilarang mengeluh, apapun kondisinya. Jika sudah capek lebih baik istirahat saja, jangan malah mengeluh,” ujarnya.
Selain itu dalam soal pakaian juga ada pantangannya. Jika naik gunung ini tidak boleh memakai ikat kepala warna hitam dengan hiasan batik melati. Tidak boleh memakai kain sutra warna hijau muda.
Pendaki juga akan menjumpai Sendang Derajat yang kerap dirituali oleh komunitas tertentu. Namun tempat ini juga digunakan bagi para pendaki untuk mengisi ulang botol mereka.
Di dekat sendang, terdapat beberapa bilik setinggi dada orang dewasa yang terbuat dari bata bersemen. Di tempat itu para pendaki bahkah peziarah mengguyurkan air yang mereka ambil dari sendang untuk ritual mandi.
“Konon air tersebut memiliki manfaat rezeki, keberkahan, jodoh, pangkat dan drajat. Tak heran jika sendang ini disebut Sendang Drajat,” tambah Arif sebagaimana dikutip VivaNews.
Mata air suci ini dahulunya adalah tempat pemandian Raja Brawijaya V. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, apabila para pengunjung mempunyai cita-cita atau niat tertentu dapat terkabul apabila mandi di sendang ini.
Selain Sendang Drajat, ada beberapa situs lain yaitu Sumur Jalatunda. Sumur ini merupakan sebuah gua vertikal sedalam lima meter yang dipakai untuk bertapa. Gua ini dipercaya sebagai tempat Raja Brawijaya V menerima wangsit dalam perjalanan naik ke Puncak Lawu.
Hargo Dalem, sekitar 15 menit perjalanan dari Sendang Drajat, merupakan tempat peristirahatan Raja Brawijaya V. Di sini terdapat bangunan khusus yang digunakan untuk berdoa atau moksa. Suasana mistis begitu terasa di tempat ini.
Hargo Dumilah yang menjadi tujuan utama para pendaki adalah puncak tertinggi Gunung Lawu (3265m dpl). Puncak ini juga dipercaya sebagai tahta Raja Brawijaya V. Namun sebelum menuju Hargo Dumilah, ada satu warung yang terkenal di kalangan pendaki, yakni warung Mbok Yem.
Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan Magetan, Jawa Timur belakangan ini menjadi pusat perhatian. Kebakaran di kawasan hutan gunung kelima tertinggi di Pulau Jawa tersebut menelan 7 korban jiwa.
Seperti diketahui, Gunung Lawu menjadi salah satu dari ‘Seven Summits of Java’ (7 puncak pulau Jawa). Di balik pemandangan yang menakjubkan, ternyata tersimpan pula sejumlah kisah misteri, sejarah dan pantangannya. Menurut seorang anggota Tim SAR yang pernah bertugas di wilayah itu, mereka menyebutkan ini gunung paling angker dan mistis di Indonesia sebab menyembunyikan ‘jati dirinya’.
Bahkan bagi masyarakat sekitar, Lawu seolah ‘bernyawa’ dan tidak sembarangan orang diterima oleh gunung itu. Penampakan-penampakan aneh sering terjadi dan ini dirasakan juga oleh warga yang bermukim di kaki Lawu.
Nah itu sajalah kisah Misteri Gunung Lawu, di postingan berikutnya saya akan menambahkan beberapa misteri dan fakta gunung lawu yang tak kalah seru. Saya ucapkan terimkasih banyak yang sudah mampir di blog ini, semoga postingan ini bermanfaat. Sampai jumpa dan Salam Lestari!
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain