Satu demi satu hingga menjadi banyak, waktuku selalu terbuang percuma tanpa ada yang berguna. Setiap hari merupakan hal statis yang tak berwarna, kemurungan akan hidup selalu menghantui keseharianku.
Perkenalkan namaku Raka, aku adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi di Jakarta, keseharianku masih dilalui dengan hal yang biasa yang aku anggap tidak berguna, seperti bangun tidur melakukan aktivitas kuliah, mengerjakan tugas kuliah, kerja sambilan dan masih banyak lagi hal yang begitu merepotkan. Suatu ketika saat aku pulang dari kerja paruh waktu, aku melihat suatu benda aneh yang tergeletak di samping pembuangan sampah, aku pun penasaran dan datang menghampiri ke arah benda itu. Aku begitu heran, benda ini berbentuk seperti LCD monitor seperti yang ada di rumahku namun benda itu keseluruhannya terbuat dari bahan kayu berwarna hitam seperti kayu eboni dengan memiliki sentuhan profil seni nan unik di setiap ujungnya, aku pun membawa benda itu ke rumah.
"Ibu aku pulang!" sahutku dengan suara sopan menyapa wanita mulia. "Oh raka, selamt datang. Eh tunggu apa itu yang kamu bawa?" sambil curiga dan penasaran ibu melihat benda yang aku bawa. "Oh ini, ini cuma layar LCD komputer bu, aku baru saja mendapatkannya". "Hahhh barang rongsokan lagi ya, aku harap barang itu tidak menjadi sampah di kamarmu!" ibu sedikit kesal karena aku membawa barang sepert ini, memang kamarku sudah penuh dengan barang-barang tak bermanfaat dan tergeletak di sembarang tempat.
Aku begitu penasaran dengan benda yang ku bawa ini, aku mulai mengecek benda itu kulihat ada beberapa tombol aneh, aku menekan salah satu tombol yang sama persis seperti tombol power. Layar pun menyala terang dari benda itu dan menghempaskan seberkas cahaya yang begitu menusuk kornea mataku. "Akhhhh mataku!" badanku terhempas dan aku langsung tersentak kaget dan berteriak. "Sial apa itu barusan?" aku terheran dan langsung melihat ke arah layar kaca benda itu. "Hai Pecundang!" salam sambutan tampil dari layar kaca tersebut. "Apa-apaan ini? sambutan yang begitu tidak hangat" aku langsung memeriksa layar kaca tersebut dan mencoba untuk menyentuh nya, 'Srett' "eh, ternyata ini layar sentuh, hmm baiklah akan kucoba untuk memainkannya" aku melihat ada beberapa tampilan seperti komputer yang aku punya, dan aku mencoba untuk memilih beberapa menu yang ada. "Hmmm, ini begitu aneh kenapa menu programnya sedikit dan lebih ringkas? hanya ada beberapa menu aneh disini" aku tertegun bingung sambil penasaran dengan menu bertuliskan 'Adventure'. Karena sangat penasaran aku langsung memilih menu adventure tersebut. 'srett' aku mulai memilih menu tersebut dengan mengusap pada layar kaca benda aneh ini. Tiba-tiba layar kaca itu berguncang dengan hebat dan mengeluarkan suara aneh seperti mesin vakum cleaner penyedot debu "syuuuuutttttt" tiba-tiba tubuhku tersedot dan tertarik didalam layar kaca tersebut. "woaaaa apa ini? ini tidak seperti aku harapkan!" aku berteriak ketakutan dengan tubuh gemetar dan berguncang akibat benda aneh ini menyedotku kedalam. Suasana kamar pun menjadi hening dan senyap, aku lenyap dari kamarku aku lenyap dari dunia ini, dan aku hilang disuatu dimensi yang belum pernah aku jelajahi. "Dimana aku? apa yang terjadi barusan?" sambil masih shock ketakutan aku bertanya tanya pada diriku, kenapa aku bisa masuk ke dalam benda layar kaca tadi?. "Mungkinkah ini petulangan baru dalam hdupku?" berpikir sambil mengingat tulisan adventure pada menu yang aku sentuh tadi. "Hoiiiiiiiii!!!! apakah ada orang disana!!?" aku terus berteriak, berteriak dan berteriak untuk memastikan apakah ada orang disini...
Raka hanya terdiam heran ketika memperhatikan pintu aneh itu, dia berpikir mungkin salah satu dari pintu tersebut adalah jalan keluar menuju tempat tinggalnya. "Apa aku coba saja untuk memasuki pintu ini? siapa tahu ini jalan keluar dari tempat ini". Raka tampak berhenti sejenak sebelum membuka pintu tersebut, dia kebingungan pintu mana yang akan dia masuki. "Tunggu dulu, pintu mana ini yang akan aku masuki? Cinta, Harta atau Tahta? ketiganya begitu menarik sih, hmmmm pilih suka suka ajalah, baiklah tanpa ragu lagi aku akan masuk pintu Tahta". Raka mulai membuka pintu Tahta, dengan perlahan dia menarik gagang pintu itu 'Ceklek' pintu pun terbuka, sedikit demi sedikit terbuka lebar. Namun tak disangka, setelah pintu itu dibuka terdengarlah suara sorak sorakan yang begitu ramai dan penuh dengan suka cita. "Hidup Raja Raka!!!" "Hidup Raja Raka!!!" Raka begitu terkejut, saking terkejutnya badannya mengeluarkan berlusin-lusin butiran keringat. "Apa ini? ada apa dengan tempat ini? tunggu dulu, kenapa tiba-tiba pakaianku berubah, dan kenapa dengan pakain ini?" Busana Raka seketika berubah menjadi Pakaian Raja, tampak glamor dengan kemilau mahkota emas di atas kepalanya. Raka yang berdiri atas singgasana di kelilingi banyak orang yang bersorak ria, semuanya tampak berpakaian seperti era victoria, tampak klasik dan menawan, istana megah lengkap dengan prajurit penjaga yang gagah berwibawa.
"Tenang semuanya wahai Rakyat Agra, mari kita dengarkan sambutan dari Raja Baru kita!" Penasehat Raja sambil mempersilahkan Raja Raka untuk memberikan sambutan kepada rakyatnya. "Silahkan baginda Raja Raka, mohon berikan sambutan untuk Rakyat Kerajaan Agra.". "Sambutan? Oh ya ya, baiklah" Raka hanya bisa membisu karena ini baru pertama kalinya dia berbicara di depan banyak orang. "Sial... aku harus ngomong apa ini? ini sangat membuatku terpojok, bahkan sepertinya suaraku tidak mau keluar dari mulut yang begitu kaku dan gugup ini".
"Te...Terimakasih wahai rakyatku, aku mencintai kalian semua!" Dengan singkat dan jelas Raka memberikan sambutan kepada rakyat Agra, Raka tidak tahu tahu arus bicara apa dia baru pertama kali berdiri diatas panggung bersinggasana sebagai seorang Raja. "Hanya itu saja baginda Raja sambutannya? apakah ada hal lain yang ingin kau sampaikan ?" Sang Penasehat raja menayai raja Raka dengan sopan. "Iya seperti itu saja sudah cukup, aku mau pergi ke kamar dulu sepertinya tiba-tiba kepalaku pusing..". "Baiklah baginda Raja Raka, mari saya antarkan anda menuju kamar". "Terimakasih penashet". "Itu memang kewajiban hamba yang mulia Raja". Sebelum penasehat Raja mengantarkan Raja menuju kamar dia menyampaikan sesuatu kepada para Rakyat Agra yang sedang bersorak gembira. "Baiklah wahai Rakyat Agra yang saya Hormati, acara selanjutnya adalah Festival Musik dan Tari, kalian boleh menuikmati sesuka hati kalian!". "YEAHHHH!!!MARI KITA BERPESTA!!!" Para Rakyat Agra semakin riuh suasananya.
Sesampainya di kamar Raja
"Silahkan Masuk Baginda Raja, kalau baginda inginkan sesuatu katakan dan panggil hamba, sementara saya akan memimpin acara Pesta Rakyat yang ada diluar, saya tinggal keluar dulu baginda Raja" Sambil menundukan kepala dengan salam hormat sang penasehat raja pun meninggalakan Raja Raka dan menuju luar Arena Pesta.
Raka yang masih berperasaan bingung seperti anak ayam yang kehilangan induknya, hanya menggumam dalam hati "hal aneh apa yang aku alami saat ini? ini begitu tidak masuk akal... tersedot dalam layar kaca aneh, menjadi Raja..." Kemudian Raka berkaca di depan sebuah cermin, dia memperhatikan apa yang ada disekitar tubuhnya, pakaian mewah nan glamor yang ia kenakan membuat Raka sedikit tersenyum bahkan memberi kesan tertawa kecil di wajahnya. Namun tiba-tiba ada suaru yang terdengar dari dalam kamar tersebut, "Apa yang kau rasakan bocah? ini sangat menyenangkan bukan? ha ha ha ha ha!" suara itu terdengar seperti suara perempuan . Raka langsung tersetak kaget, "Siapa itu barusan yang bicara!?" Raka melihat disekeliling dalam kamar mencoba untuk mencari dari sumber suara tersebut. "Jangan takut bocah, kesenangan ini masih belum berakhir, nikmati saja setiap detik didalmnya". Raka pun membalas ucapan tersebut dengan kesal, "Permainan macam apa ini? menyenagkan dari mana! cepat bawa aku pulang dari tempat ini!". Kemudian sesutu terjadi dari pada cermin yang Raka gunakan untuk bercermin tadi, cermin itu menampilkan suatu bayangan berwujud wanita cantik dengan pakain putih berbahan sutera. "Hai namaku Yukacco, senang berkenalan denganmu!"
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain