Gunung Merbabu Naik Lewat Wekas Turun Lewat Selo
Hai semuanya kengkawan sahabat alam! Apa kabar dengan kalian semua, pasti baik seperti biasa dan masih terus semangat. Mendaki gunung untuk tahun 2018 ini masih menjadi pilihan yang banyak dilakukan untuk mengisi waktu liburan, apalagi besok libur akhir pekan yang panjang ditambah lebaran cina alias Imlek.
Kali ini gua bakal bagiin cerita pengalaman gua nanjak gunung Merbabu. Ini kisah terjadi pada tahun 2015 silam, tepatnya masih di bangku kuliah di semester semester akhir. Gunung Merbabu menjadi pilihan gua dan teman-teman untuk dicumbui trek nya, dan dinikmati sabananya karena sudah sangat populer oleh kalangan pendaki. Oke tak perlu panjang-panjang pidato pembukaannya mari kita langsung ke alur ceritanya.
Awal perjalanan dimulai dari Kota Bandar Lampung, sebelumnya gua sudah menyiapkan peralatan,fisik yang jarang olah raga, kalau olahraga mouse dan keyboard pasti! (main Dota 2) tak lupa kebutuhan Finansial yang harus dicukupi, karena sebelumnya gua harus kerja paruh waktu selama dua hari jadi seorang runner di sebuah event organizer pada acara pembukaan deler Mobil India sengaja tidak menyebutkan merek. Setelah semuanya siap termasuk tiket Kereta Api yang sudah boking, kami berangkat dari Kota Bandar Lampung pukul 10 Pagi dan sampai di Stasiun Pasar Senen Jakarta jam 7 Malam.
Sambil menunggu Kereta berangkat, pada saat itu kalau tidak salah Kereta berangkat jam 22.20 WIB kami makan malam dulu dan join kopi dengan para Pendaki yang kami jumpai di stasiun. Stasiun Pasar Senen selalu ramai seperti pasar kaget dan banyak juga para pendaki yang menjadikan stasiun pasar senen sebagai titik awal keberangkatan seperti di film 5 cm yang pada ketemuan setelah reuni 2 bulan gak ketemu.
Sampai di Jogja sekitar jam 6.45 pagi, kami langsung melanjutkan perjalanan dan sesekali berfoto ria di Tugu Jogja dan jalan-jalan pagi lalu cari sarapan. Pagi hari di kota jogja sangatlah sejuk dan damai, melihat para bapak-bapak pengayuh becak, lalu lalang andong dan ibu-ibu penjual makanan kecil seperti kue-kue khas Jogja.
Sampai di Jogja sekitar jam 6.45 pagi, kami langsung melanjutkan perjalanan dan sesekali berfoto ria di Tugu Jogja dan jalan-jalan pagi lalu cari sarapan. Pagi hari di kota jogja sangatlah sejuk dan damai, melihat para bapak-bapak pengayuh becak, lalu lalang andong dan ibu-ibu penjual makanan kecil seperti kue-kue khas Jogja.
Tugu Jogja Landmark Kota Jogja Yang Sangat Tersohor
Photo Setel Gagah di Tugu Jogja
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Terminal Jombor dengan naik Bus Trans Jogja, hanya dengan harga Rp. 3500 kita dapat berkeliling jogja sepuasnya dengan Bus Trans Jogja, ini pengalaman pertama naik Bus Trans Jogja kalu di Jakarta dikenal dengan Busway, kalau di Bandar Lampung ada juga Trans Bandar Lampung tapi selama ini gua malah belum pernah naik Bus kota sendiri T_T.
Dari Terminal Jombor kami menyater mobil travel menuju kota Magelang, karena kami akan naik Via Wekas. Setelah sampai di basecamp Wekas barulah kami melakukan persiapan pendakian,membeli bahan logistik lalu olahraga kecil dan sekalian mengurus perizinan Simaksi.
Pendakian dimulai sekitar jam 2 siang, dengan diawali membaca doa agar di dalam pendakian selamat dan kembali ke rumah dengan sehat. Gunung Merbabu memang sangat populer bagi para kalangan pendaki, karena memiliki pemandangan sabana yang luas dan dari atas sabana ini kita dapat melihat gagahnya Gunung Merapi.
Jalur wekas memiliki trek yang cukup mengurus tenaga, karena trek disini lumayan terjal dan curam dengan kontur tanah yang licin. Vegetasi yang tumbuh di Gunung Merbabu rata-rata adalah Pohon Pinus dan Cemara, anda dapat menemukan banyak buah pinus yang berguguran.
Tepat jam 8 Malam kita memutuskan untuk mendirikan tenda di camp 1 wekas, dan pendakian akan dilanjut esok harinya. Malam hari sangat mencekam karena hujan deras dan ada badai angin, namun tidak terlalu besar. Malam itu dilalui dengan lancar dan aman, dan pagi hari dilanjutkan pendakiannya.
Dari Camp 1 Wekas Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dapat terlihat jelas sangat Indah
Kopi Kopi! Diem-diem Bae! Ngopi!
Karena jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, Lanjut perjalanan Gaes! Sebelum Menuju Puncak Kenteng Songo, ada satu puncak yang harus kami jajali yaitu Puncak Syarif. Sampai di Puncak Syarif sekitar jam setengah dua siang. Di Puncak Syarif banyak spot utuk dijadikan photo yang instagramable banget! ini berikut photo-photo nya.
Puas di Puncak Syarif langsung menuju Puncak Kenteng Songo, hanya butuh satu jam saja untuk sampai Puncak Kenteng Songo. Rintangan yang dilalui untuk sampai puncak Kenteng Songo gua harus melewati Jembata Setan. Jembatan Setan jalurnya kecil berukuran kurang dari 1 meter, jadi gua harus berjalan miring seperti kepiting sambil badan menempel di dinding tebing.
Akhirnya sampai di Puncak Kenteng Songo, namun agak sedikit mengecewakan karena cuacanya hujan dan awan berkabut tebal. Nah itu saja cerita pendakian gunung Merbabu yang dapat gua kisahin untuk para kalian semua sampai jumpa dan Salam Lestari!
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain