Tak Bisa Memiliki
Malam hanya akan menambah partikel kesedihan yang akan selalu menyelimuti hati ku, terasa berat dan tenggelam. Semua yang aku takutkan dan khawatirkan akan terjadi sebentar lagi, hanya menunggu hitungan mundur seperti bom waktu, Meledak pada saatnya kelak, luapan kekecewaan dan takut yang akan terjadi...
Hati ini sentimen sekali, selalu selalu menanggapi semuanya dengan perasaan cinta, tapi kan memang Hati itu ada untuk mencintai dan memberi.
Aku kira pandangan matamu itu adalah sebuah keyakinan, dan aku sering diam-diam melirikmu hanya untuk menyenangkan perasaan hatiku. Tiap melihat garis wajahmu,matamu yang berbentuk elips dan berbola mata besar berwarna hitam dan hidungmu yang agak sama seperti hidungku dan aku selalu yakin kamulah orang yang tepat itu, yang akan menjadi pemandu jalan masa depan.
Senja dan jingga yang kita lihat bersama itu hanya sebuah kebohongan yang membohongi perasaan hatiku, langit dan laut juga sama... mereka sama-sama membohongiku. Bodoh sekali, bodoh sekali, aku hanya terbawa susasana dan momennya pas pada saat itu, Kamu yang mengenalkan aku betapa menariknya kota kecil ini, banyak hal yang bisa dilakukan kan? seperti bengong yang kau ajarkan padaku. Melihat laut lepas, duduk termenung kadang bersenandika.
Ombak yang datang pada waktu itu, tak sengaja untuk mendekatkan tubuhmu pada tubuhku, kau memegang lenganku seperti akan berpegangan kuat dari hantaman ombak. Kita saling bercerita tentang masa lalu, aku menjadi pendengar yang baik pada saat itu, duduk berdua bersebelahan seperti pasangan kekasih. Saat itu suasananya begitu hangat, ingin rasanya setiap hari seperti itu, tapi tak akan terjadi , karena aku tak bisa memiliki dirimu.
Mendengarkan lagu dan bernyanyi bersamamu adalah saat terakhir , ya itu yang terakhir dan aku akan berhenti untuk melanjutkan perasaan yang agak berlebih ini, sekarang saatnya untuk menekan tombol reset.
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain