SALAM LESTARI!
Salam jumpa kembali dan bagaimana kabar kalian akhir pekan ini? udah ada rencana liburan belum? kalau gak ada renca liburan terutama nanjak gunung mendingan kalian baca postingan saya aja gan, kali ini saya akan membahas tentang Fakta dan Misteri gunung Semeru.
Siapa sih yang gak tahu Gunung Semeru? Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini sangat populer di kalangan masyarakat terutama para pendaki gunung sejati seperti kalian he he he. Gunung yang makin kian populer gara-gara film 5 cm ini selain menyuguhkan keeksotisan dan keindahannya, gunung ini juga memiliki Fakta dan Misteri yang harus kalian ketahui lho. Apa saja Fakta dan Misterinya mari kita langsung bahas aja.
1. Misteri Arcopodo
Inilah misteri yang paling terkenal di Gunung Semeru. Selepas hutan ada sebuah lapang yang diyakini menyimpan misteri Arcopodo yang berarti arca kembar. Dalam legenda Mahameru, diceritakan bahwa di tempat tersebut terdapat dua arca yang berdiri kembar. Pendirinya adalah prajurit dari Kerajaan Majapahit.
Akan tetapi keberadaan arca tersebut tidak bisa dilihat oleh sembarang pendaki. Hanya orang yang memiliki kelebihan khusus yang bisa mengetahui dimana letak arca kembar tersebut. Dan yang melihatnyapun masing-masing memiliki beragam versi sendiri terkati wujud arca kembar tersebut.
Ada yang berkata bahwa arca tersebut sebesar anak kecil, namun juga ada yang mengatakan bahwa arca tersebut sangat besar seperti raksasa sehingga bisa terlihat dari jauh. Dataran Arcopodo ini adalah akhir pos pendakian sebelum Puncak Mahameru dan merupakan batas terakhir vegetasi.
Di kawasan Arcopodo ini, saya pernah merasakan kejadian janggal seperti mencium wangi bunga melati, dan melihat sosok bayangan seperti bayangan teman sependakian saya yang mencoba kita untuk mengikuti bayangan tersebut pergi, namun untungnya saya sadar ketika teman saya meneriaki dan memanggil saya. Konon bayangan tersebut menurut para pendaki adalah sosok mahluk gaib yang sengaja untuk menyesatkan kita di kawasan Arcopodo. Maka dari itu kita tidak boleh bingung,ngelamun dan berpikiran kosong ketika di kawasan ini.
2. Kesurupan di Kelik
Banyak kejadian kesurupan yang pernah terjadi di daerah Kelik. Daerah ini memang sering ada kejadian pendaki yang terjatuh, hilang atau bahkan tersesat.
Beberapa batu penanda in memoriam terpasang di sana. Ada pendaki yang kesurupan seperti binatang, ada pula yang mengaku makhluk penunggu tempat itu.
3. Blank 75
Apa itu Blank 75? Ya, bagi para pendaki, istilah itu tidak asing lagi. Bahkan jalur di titik tersebut merupakan daerah yang harus diantisipasi bagi pendaki. Jika tidak, malapetaka akan dihadapi. Sudah seringkali Blank 75 memakan korban, terutama saat pendaki sedang melakukan perjalanan turun dari puncak Mahameru.
Gawatnya Blank 75 menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ayu Dewi Utari adalah bahwa Blank 75 merupakan jalur yang akan dilewati pendaki baik ketika naik maupun turun.
Blank 75 memiliki keistimewaan tersendiri, karena di jalur itu ada dua arah yang bisa dilewati. “Ada arah ke kanan dan ke kiri. Pendaki harus tepat dalam memilihnya,” ujar Ayu sebagaimana dikutip dari Detik.com.
Dua pilihan itu sangat menentukan. Karena jika memilih arah jalur ke kanan pendaki akan menemukan jalur jalan yang landai dan pastinya nyaman untuk dilewati. Sebaliknya, jika memilih jalur ke kiri, pendaki akan menemukan jalan terjal dan sempit.
Meskipun demikian, justru jalur belok ke kanan yang landai itu seringkali memakan korban. Dikarenakan di jalur tersebut kedua sisi jalan setapak adalah jurang dengan kedalaman diatas 10 meter. “Berbeda dengan belok ke kiri, meski jalannya terjal. Namun itu adalah jalur yang benar menuju pos bawah,” beber Ayu.
Seperti halnya dalam pencarian terhadap Daniel Saroha (31), pendaki dilaporkan hilang juga difokuskan di Blank 75. Ada dugaan Daniel tersesat di jalur tersebut. “Pencarian Daniel juga di sana,” ujar Ayu.
Sementara menurut situs AMC Malang, blank 75 merupakan seluruh area turun antara lereng pasir Mahameru (Cemoro Tumbang/Cemoro Tunggal, Arcopodo dan sekitarnya) sampai ke Kalimati atau area vegetasi. Semua itu harus diwaspadai karena penuh dengan jalur jebakan yang membuat pendaki rawan mengalami dis-orientasi.
Kenapa demikian? Ya, karena selama pendaki turun, track-nya berbelak-belok, terkadang tanpa sadar pendaki sudah mengambil arah yang salah karena ada banyak persimpangan. Dari Arcopodo kembali ke Kalimati itu sangat membutuhkan kecermatan.
4. Tersesat dan Hilangnya Pendaki
Larangan dan himbauan yang tak henti-hentinya disampaikan ketika mendaki Gunung Semeru adalah dilarang berkata kotor dan berperilaku yang tidak baik seperti menebang atau merusak tanaman. Jika lengah dan melanggarnya bukan tidak mungkin Anda jadi akan dibuat seperti berputar-putar di tempat penuh misteri. Di Gunung Semeru kejadian seperti ini seringkali terjadi.
Selain itu banyak pendaki yang tersesat karena mereka selalu sendirian tertinggal dari rombongan atau meninggalkan rombongan.
Jadi janganlah merasa hebat apabila mendaki bersama rombongan.
Hilangkanlah rasa egois dan rasa sombong ketika mendaki gunung. Konon puncak Mahameru diyakini sebagai tempat suci atau banyak yang menyebutnya sebagai tempat istana para dewa.
Jadi buat kalian yang ingin mendaki Gunung Semeru janganlah merasa sombong dengan melanggar aturan yang ada. Konon ceritanya banyak orang meyakini Mahameru sebagai wilayah yang suci kediaman para dewa yang senantiasa menjaganya.
5. Mbah Dipo
Mbah Dipo, mirip dengan Mbah Maridjan juru kunci Gunung Merapi. Mbah Dipo tinggal di Dusun Kamar A, daerah yang sangat rawan saat Semeru benar-benar meletus dan mengeluarkan lahar panas. Hanya Mbah Dipo ini yang bisa menangkap tanda-tanda tersebut.
Namun sayang, tidak ada lagi juru kunci Semeru karena Mbah Dipo telah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Seandainya Semeru benar-benar meletus, konon hanya satu pesan Mbah Dipo " Jangan pernah lari ke arah Desa Gunung Sawur tapi larilah ke arah sungai". Jelas belum ada yang mengerti maksud dari pesan Mbah Dipo. Tapi sekarang kita wajib bersyukur karena Semeru masih aman-aman saja.
Semua kembali ke kita sebagai manusia ber-Tuhan. Sebagai penambah pengetahuan atau sebagai acuan sebuah pendakian untuk lebih berhati-hati dan waspada kepada alam karena alam tak selamanya bersahabat.
6. Hantu Wanita di Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau yang menjadi tempat peristirahatan pendaki gunung semeru. Konon ceritanya, para pendaki yang sedang berkemah disini sering melihat sosok hantu wanita dari tengah danau.
Kejadian penampakan hantu wanita ini sering terjadi saat bulan purnama tiba yang mereka yakini sebagai dewi penunggu ranu kumbolo. Gumpalan kabut tebal yang berputar-putar ditengah danau berubah menyerupai sosok wanita yang diyakini sebagai Ranu Kumbolo.
7. Ikan Mas Ranu Kumbolo
Selain terdapat penampakan sosok hantu wanita di Ranu Kumbolo, di kawasan ini juga terdapat ikan mas yang tidak diketahui asal usulnya. Para masyarakat disana menganggap ikan mas tersebut merupakan jelmaannya para dayang dewi penunggu danau Ranu Kumbolo. Terdapat larangan menangkap atau memancing ikan disini. Kalau dilanggar bersiaplah menerima hal-hal yang tidak diinginkan.
8. Letusan Wedus Gembel
Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang aktif. Tidak heran jika gunung ini sering mengeluarkan awan panas dari kawahnya yang kita kenal dengan nama Kawah Jonggring Saloka. Jika Anda mendaki Gunung Semeru jangan panik ketika wedus gembel atau awan panas muncul. Karena pergerakan awan panas tersebut tidak sampai ke Anda. Meskipun demikian tetap ikuti peraturan dan tetap waspada. Taman Nasional Gunung Semeru sendiri sebenarnya hanya membatasi pendakian hanya sama Kalimati sebagai batas pendakian terakhir. Namun jika ada pendaki yang nekad atau memutuskan untuk ke puncak, maka dianjurkan untuk turun sebelum jam 10 pagi. Hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi adanya gas beracun yang ikut disemburkan saat wedus gembel terjadi.
Selain itu jangan pernah sekalipun nekad mendekati kawah Jonggring Saloka saat Anda berada di puncak. Ada tanda pembatas yang menginformasikan hal ini dan mohon utamakan keselamatan Anda sendiri, jangan pernah mengabaikan segala himbauan atau laranga.
9. Salju di Ranu Kumbolo dan Kali Mati
Siapa yang tidak tahu Ranu Kumbolo? Tentunya sebagian besar semuanya sudah tahu dengan Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo merupakan danau di kawasan Gunung Semeru yang berada diketinggian 2.400 Mdpl. Danau ini sering dijadikan tempat camping para pendaki sebelum perjalanan menuju puncak atau setelah turun dari puncak dan sekaligus menikmati sunrise yang indah disini. Rasanya sayang untuk tidak melewatkan satu malam pun di Ranu Kumbolo karena lokasinya sangat keren dan indah.
Buat Anda yang beruntung akan menemukan kristal es (salju) yang mengeras di tenda ketika pagi hari. Selain di Ranu Kumbolo, salju berbentuk kristal putih ini juga diteukan di Kali Mati, saya pernah menyaksikan fenomena ini pada saat jam 5 hingga 6 pagi. Keberadaan kristal es ini akan segera hilang begitu matahari semakin tinggi menyinari.
10. Bunga Mirip Lavender di Oro Oro Ombo
Ketika kita sampai di Oro-oro Ombo, kita akan menemukan banyak tanaman berwarna ungu memenuhi dataran ini. Banyak mereka yang menyebut tanaman itu adalah bunga lavender, padahal sebenarnya tanaman itu bukanlah lavender.
Tanaman ini sebenarnya mempunyai nama ilmiah yakni Verbena Brasiliensis asal Amerika Selatan.Tanaman ini sengaja di tanam oleh pendaki asal belanda pada dahulu kala. Di balik keindahannya ternyata tanaman ini menimbulkan dampak cukup serius buat perkembangan ekologis di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tanaman asing ini bersifat invasif, bila terus mendominasi dan menguasai habitat akan menggusur spesies tanaman asli, seperti sabana di Ranu Kumbolo, Oro-oro Ombo, Jambangan, dan Kalimati. Ekosistem pun menjadi terganggu.
11. SOE HOEK GIE
Meninggalnya Soe Hok Gie seorang aktivis yang mengenyam pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia beretnis Tionghoa yang menentang kediktaktoran Soekarno dan Soeharto. Soe Hoek Gie itu sendiri adalah pendiri dari MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) di Universitas Indonesia. Perjalanan Soe Hok Gie berujung duka ketika petaka pada 16 Desember 1969. Ketika itu Soe Hok Gie setelah summit attack dan akhirnya menghirup gas beracun. Setelah itu Soe Hok Gie kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke 27 tahun.
Soe Hok Gie meninggal di puncak Semeru, tetapi semangatnya selalu menjadi inspirasi para pendaki yang mendaki Gunung Semeru.Dari kisah Soe Hoek Gie tersebut, seorang produser Mira Lesmana dan di sutradarai oleh Riri Reza membuat Film tentang perjalanan hidup Soe Hoek Gie yang berjudul GIE.
Itulah Fakta dan Misteri Gunung Semeru. Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua serta menambah dan wawasan kita. Akhir postingan saya ucapkan terimkasaih yang sudah mampir di blog ini, semoga rejekinya lancar :) amin. Sampai jumpa dan Salam Lestari!
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain