Salam Lestari! Apa kabar kalian para rekan sahabat alam? kembali lagi kita berjumpa dengan keadaan sehat walafiat :) . Pada postingan kali ini gw akan membahas tentang hipotermia dengan judul "Mengenal Hipotermia dan Cara Menanggulanginya". Gw akan mengulas sedikit apa itu hipotermia dan bagaimana hipotermia itu bisa terjadi dan bagaimana cara menanganinya.
Hipotermia adalah kondisi panas tubuh yang turun drastis dibawah kondisi normal atau hingga dibawah rata-rata yaitu dibawah 37 derajat celcius. Terus, bagaimana tubuh bisa kehilangan panas? Setiap kali bernapas kita mengeluarkan udara panas, dan ini berarti hilangnya panas dari tubuh. Penguapan keringat dari kulit dan paru-paru merupakan penyumbang terbesar dari hilangnya panas badan.
Kemudian, panas tubuh dapat hilang sebagai akibat konduksi, misalnya ya ni bro karena kehujanan apalagi berada di gunung yang suhunya dingin. Seseorang yang kebasahan akan menyebabkan sejumlah besar panas tubuh hilang dengan cepat.
Berikut ini adalah beberapa tingkatan dan tanda-tanda hipotermia :
A. Ringan
Suhu tubuh turun hingga rentang 36-35 derajat celcius. Pada tingkatan ini memperlihatkan gejala menggigil sampai bulu roman berdiri kemudian gemetar ringan hingga parah dan tangan terasa beku dan kaku, tetapi masih terkendali. Gerak langkah menjadi lamban, koordinasi tubuh mulai terganggu.
B. Sedang
Suhu tubuh turun hingga rentang 35-33 derajat celcius. Pada tingkatan ini korban sudah mulai bergetar tak terkendali lagi, kondisi mental mulai berubah, sedikit bingung, kesadaran mulai melemah. Pada kondisi ini korban juga kadang kala meracau atau berbicara kasar dan berusaha melepaskan pakaian seolah kepanasan, pengambian keputusan dan koordinasi tubuh kabur, gerak lamban dan lemah dan langkah kaki sering tersandung.
C. Mendekati Parah
Suhu tubuh turun hingga rentang 32-29 derajat celcius. Pada tingkatan ini tubuh semakin menggigil, denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun. Kemudian menggigil berhenti, kebingungan meningkat, meracau, ingatan hilang, gerakan tersentak-sentak, pupil (bagian gelap mata) mulai membesar.
D. Parah
Suhu tubuh turun hingga dibawah 29 derajat celcius. Pada suhu 29-28 derajat celcius otot menjadi kaku, pupil membesar, denyut nadi melemah atau tidak teratur, tarikan napas melemah, warna kulit kebiru-biruan, tingkah laku kacau, menuju ke arah tidak sadar. Kemudian jika sampai pada suhu 27 derajat celcius maka korban akan pingsan, pupil tidak lagi menjawab gerakan cahaya, kehilangan gerakan-gerakan spontan/gerak refleks dan si korban kelihatan sudah meninggal.
Jika suhu badan suudah mencapai 26 derajat celcius maka si korban akan koma gawat, suhu tubuh mulai menurun cepat sekali, dan di suhu tubuh 20 derajat celcius denyut jantung akan berhenti, dan ketika sudah mencapai suhu tubuh 18 derajat celcius, pada suhu ini korban masih dapat ditolong dengan penanganan segera dan intensif.
Dengan kondisi yang terjadi diatas, pertolongan yang dapat diberikan untuk menyelamatkan jiwa korban adalah sebagai berikut :
1. Tempatkan korban jauh dari angin, hujan dan udara dingin. Jangan sampai tubuhnya bersentuhan langsung dengan tanah, beri alas yang memadahi seperti matras.
2. Pastikan korban dalam kondisi kering dan hangat, gantiah pakaian korban dengan yang kering. Proses mengganti pakaiaanya satu per satu, jangan serempak, hal ini dapat memperparah keadaannya.
3. Masukan korban dalam sleeping bag yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Masukkan juga benda-benda yang hangat untuk menambah kehangatan.
4. Korban didekap oeh seseorang untuk berbagi panas tubuh.
5. Berikan korban makanan dan minuman hangat yang mudah dicerna. Lakukan saat sadar, jangan saat pingsan.
6. Hindari memberikan rokok, minuman beralkohol atau yang mengandung kafein
Nah itulah bro informasi tentang hiportemia yang gw bagikan dalam postingan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa bertemu di postingan gw beriutny ya, akhir kata gw akhiri sampai jumpa kembali dan wasallam. Salam Lestari!
Ilustrasi Hipotermia |
Hipotermia adalah kondisi panas tubuh yang turun drastis dibawah kondisi normal atau hingga dibawah rata-rata yaitu dibawah 37 derajat celcius. Terus, bagaimana tubuh bisa kehilangan panas? Setiap kali bernapas kita mengeluarkan udara panas, dan ini berarti hilangnya panas dari tubuh. Penguapan keringat dari kulit dan paru-paru merupakan penyumbang terbesar dari hilangnya panas badan.
Kemudian, panas tubuh dapat hilang sebagai akibat konduksi, misalnya ya ni bro karena kehujanan apalagi berada di gunung yang suhunya dingin. Seseorang yang kebasahan akan menyebabkan sejumlah besar panas tubuh hilang dengan cepat.
Berikut ini adalah beberapa tingkatan dan tanda-tanda hipotermia :
A. Ringan
Suhu tubuh turun hingga rentang 36-35 derajat celcius. Pada tingkatan ini memperlihatkan gejala menggigil sampai bulu roman berdiri kemudian gemetar ringan hingga parah dan tangan terasa beku dan kaku, tetapi masih terkendali. Gerak langkah menjadi lamban, koordinasi tubuh mulai terganggu.
B. Sedang
Suhu tubuh turun hingga rentang 35-33 derajat celcius. Pada tingkatan ini korban sudah mulai bergetar tak terkendali lagi, kondisi mental mulai berubah, sedikit bingung, kesadaran mulai melemah. Pada kondisi ini korban juga kadang kala meracau atau berbicara kasar dan berusaha melepaskan pakaian seolah kepanasan, pengambian keputusan dan koordinasi tubuh kabur, gerak lamban dan lemah dan langkah kaki sering tersandung.
C. Mendekati Parah
Suhu tubuh turun hingga rentang 32-29 derajat celcius. Pada tingkatan ini tubuh semakin menggigil, denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun. Kemudian menggigil berhenti, kebingungan meningkat, meracau, ingatan hilang, gerakan tersentak-sentak, pupil (bagian gelap mata) mulai membesar.
D. Parah
Suhu tubuh turun hingga dibawah 29 derajat celcius. Pada suhu 29-28 derajat celcius otot menjadi kaku, pupil membesar, denyut nadi melemah atau tidak teratur, tarikan napas melemah, warna kulit kebiru-biruan, tingkah laku kacau, menuju ke arah tidak sadar. Kemudian jika sampai pada suhu 27 derajat celcius maka korban akan pingsan, pupil tidak lagi menjawab gerakan cahaya, kehilangan gerakan-gerakan spontan/gerak refleks dan si korban kelihatan sudah meninggal.
Jika suhu badan suudah mencapai 26 derajat celcius maka si korban akan koma gawat, suhu tubuh mulai menurun cepat sekali, dan di suhu tubuh 20 derajat celcius denyut jantung akan berhenti, dan ketika sudah mencapai suhu tubuh 18 derajat celcius, pada suhu ini korban masih dapat ditolong dengan penanganan segera dan intensif.
Dengan kondisi yang terjadi diatas, pertolongan yang dapat diberikan untuk menyelamatkan jiwa korban adalah sebagai berikut :
1. Tempatkan korban jauh dari angin, hujan dan udara dingin. Jangan sampai tubuhnya bersentuhan langsung dengan tanah, beri alas yang memadahi seperti matras.
2. Pastikan korban dalam kondisi kering dan hangat, gantiah pakaian korban dengan yang kering. Proses mengganti pakaiaanya satu per satu, jangan serempak, hal ini dapat memperparah keadaannya.
3. Masukan korban dalam sleeping bag yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Masukkan juga benda-benda yang hangat untuk menambah kehangatan.
4. Korban didekap oeh seseorang untuk berbagi panas tubuh.
5. Berikan korban makanan dan minuman hangat yang mudah dicerna. Lakukan saat sadar, jangan saat pingsan.
6. Hindari memberikan rokok, minuman beralkohol atau yang mengandung kafein
Nah itulah bro informasi tentang hiportemia yang gw bagikan dalam postingan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa bertemu di postingan gw beriutny ya, akhir kata gw akhiri sampai jumpa kembali dan wasallam. Salam Lestari!
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah komen dan berkunjung
Pilih menu SITEMAP untuk postingan yang lain